Selasa, 14 Oktober 2025
HarianHaluan.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA
HarianHaluan.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
HARIANHALUAN.ID OPINI

Siapa Pemenang Sejati dari Kemenangan ini?

Editor: Leni Marlina
Rabu, 09/04/2025 | 18:11 WIB
ILUSTRASI

ILUSTRASI

ShareTweetSendShare

Ahmad Zainul Hamdi

Sekretaris BMBPSDM

Setelah takjil dan salat magrib berjemaah, kami makan bersama mengelilingi sebuah meja. Di perjamuan itu, saya duduk tepat di samping kanan sang Guru. Saya agak rikuh mengambil lauk di depannya. Jika bukan karena dipaksa, saya tidak ingin makan bersamanya. Bukan apa-apa, itu hanya akan membatasi “ruang gerak” saya dalam menikmati makanan.

Kami menikmati hidangan dalam ritme yang pelan. Layaknya obrolan di meja makan, topik pembicaraan bisa apa saja. Mulai dari hal ringan hingga berat. Tema obrolan juga bisa berbelok tiba-tiba. Saya lebih banyak menikmati pembicaraan dalam diam.

Setelah menyatakan beberapa kalimat tentang kajian sejarah oleh seorang tokoh, seseorang di ujung meja menyatakan, “Sejarah ditulis oleh para pemenang.” Ungkapan yang sangat familiar di telinga orang-orang yang ada di situ.

Yang mengagetkan justru adalah respons sang Guru. Dengan nada suara yang agak berat, sang Guru menimpali, “Pemenang itu tergantung definisi. Siapa pemenang dan siapa pecundang? Dunia kita saat ini semakin kompleks sehingga tidak mudah menentukan siapa sesungguhnya yang disebut pemenang.”

Dia diam sejenak. Kemudian, kalimat itu diulanginya lagi, “Pemenang itu tergantung definisi.” Saya mencerna kalimat itu dengan perspektif saya sendiri. Tak sepenuhnya terkait dengan topik pembicaraan. Saya tertarik dengan kalimat “pemenang itu tergantung definisi.” Di kepala saya terngiang-ngiang kalimat “Lebaran sebagai hari kemenangan.” Ini adalah ungkapan yang terus-menerus digerojokkan ke kita saat momentum Lebaran. Setiap tahun. Mungkin sepanjang masa.

Pertanyaannya adalah siapa pemenang di hari “kemenangan” itu? Puasa Ramadan adalah sebuah latihan. Ibarat kata, puasa Ramadan adalah gemblengan dalam kamp latihan sebelum kita diterjunkan dalam sebuah pertandingan resmi. Melahap seluruh menu latihan adalah penting. Tapi taruhan sesungguhnya adalah saat kita menerapkannya dalam pertandingan.

Keputusan menang-kalah tidak bisa dinyatakan ketika seorang pemain baru menyelesaikan latihan. Menang-kalah adalah hasil dari sebuah pertandingan, bukan latihan.

Puasa adalah sebuah latihan kontrol diri dan proses penyucian jiwa. Selama Ramadan, kita melatih diri untuk menumbuhkan kekuatan ruhani kita. Puasa Ramadan dengan segala ibadah yang kita lakukan adalah cara kita untuk mendaki tangga spiritualitas. Tangga penyucian jiwa ini kita daki melalui latihan kedisiplinan diri. Dengan menolak kebutuhan fisik (makan, minum, seks), kita menfokuskan pada diri ruhani, membangun hubungan lebih dekat dengan Allah.

Puasa adalah waktu bagi kita untuk menjaga jarak dari dunia. Apakah dunia ini jahat? Tidak. Yang jahat adalah tipuannya. Sebegitu menipunya sampai kita ingin menelan seluruh isinya sekan-akan dunia adalah tujuan terakhir hidup kita. Karena kerakusan akan dunia inilah kita terjebak dari satu kejahatan ke kejahatan berikutnya tanpa henti. Seperti buah Khuldi yang kita berharap mendapatkan kenikmatan abadi dengan memakannya, begitulah tipuan dunia. Puasa adalah saat yang tepat untuk muhasabah atas kerakusan kita pada dunia selama ini.

Dengan merasakan haus dan lapar, puasa adalah latihan untuk menumbuhkan perasaan kasih sayang dan rendah hati kepada sesama, terutama kepada mereka yang kurang beruntung dalam hidupnya. Puasa memberi kesempatan kita untuk berempati pada penderitaan orang lain. Empati inilah yang membawa kita untuk menolong orang lain. Inilah makna zakat yang menjadi bagian penting dari ibadah puasa di bulan Ramadan. Puasa Ramadan adalah latihan tentang kekuatan kehendak dan komitmen diri. Puasa mengajari kita apa arti ketahanan dan kontrol diri. Kemampuan untuk menahan godaan dan mematuhi jadwal yang ketat mestinya dapat meningkatkan ketahanan, kedisiplinan, dan harga diri.

Semestinya, seluruh kualitas hebat yang dihasilkan dalam training camp puasa ini bisa kita bawa dalam pertandingan nyata, yaitu kehidupan sehari-hari. Betapa hebatnya kita jika mampu menjalani hidup dengan berbagai kualitas mulia yang kita lahap sebagai menu latihan selama puasa Ramadan: kekuatan kehendak, komitmen, kontrol diri, disiplin, ketahanan, kesabaran, qana’ah, syukur, rendah hati, jiwa yang bersih, kasih sayang, dan empati pada penderitaan orang lain.

Saya tahu tak ada manusia sempurna. Tapi, jika yang ingin kita gapai adalah sosok insan kamil, puasa memberi kesempatan yang sangat memadai untuk mencapainya. Inilah seharusnya pribadi yang layak disematkan padanya identitas “sang pemenang”.

Tapi, lihatlah lekat-lekat wajah kita saat teriak “Akulah sang Pemenang!”

Kelaparan karena puasa tak mampu mengubah kita menjadi zahid terhadap dunia. Lebaran justru saatnya mengonsumsi apa saja seakan perut kita lebih luas dari samudera.

Di mana kekuatan kehendak, komitmen, kontrol diri, dan kedisiplinan? Tak penting! Lebaran adalah saatnya mengumbar seluruh kerakusan. Rasakan diri kita saat teriak “Akulah sang Pemenang!” Keletihan puasa tak sanggup menaklukkan kesombongan dan kepongahan. Lebaran justru saatnya berteriak dengan keras meminta penghormatan sambil bertakbir memenuhi jalanan menyingkirkan hak sang liyan.

Di mana kasih sayang, empati, dan hati yang merendah laksana sujud di atas tanah? Tak berguna! Lebaran adalah saatnya pamer kepongahan karena merasa diri sebagai pemenang. Dengarlah suara hati kita saat teriak “Akulah sang Pemenang!”

Keringnya kerongkongan saat puasa tak kuasa mengubah jiwa kita menjadi cermin cemerlang untuk menangkap kesempurnaan citra Tuhan. Lebaran justru saatnya meledakkan syahwat hingga lupa arti kemuliaan dan kesucian. Di mana kesabaran, syukur, qana’ah, dan kebeningan kalbu? Tak perlu! Lebaran adalah saatnya bersenang-senang setelah sebulan dalam kekangan. Teruskan! Teriakkan: “Akulah sang Pemenang!”. (*)

Tags: kemenanganLebaranPemenang sejati
ShareTweetSendShare

BacaJuga

Analisis Kritis Angkutan Umum Pekanbaru: Tantangan dan Solusi

Analisis Kritis Angkutan Umum Pekanbaru: Tantangan dan Solusi

Senin, 13/10/2025 | 23:27 WIB
Menebar Kredit Cara Purbaya

Menebar Kredit Cara Purbaya

Senin, 13/10/2025 | 19:14 WIB
Oh Berubah Jadi BP BUMN!

Oh Berubah Jadi BP BUMN!

Jumat, 10/10/2025 | 11:24 WIB
Gen Z, Bahasa Gaul (Prokem), dan Eksistensi Bahasa Indonesia

Gen Z, Bahasa Gaul (Prokem), dan Eksistensi Bahasa Indonesia

Kamis, 09/10/2025 | 17:46 WIB
FOMO dan Solusinya

FOMO dan Solusinya

Rabu, 08/10/2025 | 18:03 WIB
Pasaman 80 Tahun: Bangkit Tanpa Merusak, Maju Tanpa Menghancurkan

Pasaman 80 Tahun: Bangkit Tanpa Merusak, Maju Tanpa Menghancurkan

Rabu, 08/10/2025 | 08:16 WIB

HALUANePaper

Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

HALUANOPINI

Analisis Kritis Angkutan Umum Pekanbaru: Tantangan dan Solusi
OPINI

Analisis Kritis Angkutan Umum Pekanbaru: Tantangan dan Solusi

Senin, 13/10/2025 | 23:27 WIB

SelengkapnyaDetails
Menebar Kredit Cara Purbaya

Menebar Kredit Cara Purbaya

Senin, 13/10/2025 | 19:14 WIB
Oh Berubah Jadi BP BUMN!

Oh Berubah Jadi BP BUMN!

Jumat, 10/10/2025 | 11:24 WIB
Gen Z, Bahasa Gaul (Prokem), dan Eksistensi Bahasa Indonesia

Gen Z, Bahasa Gaul (Prokem), dan Eksistensi Bahasa Indonesia

Kamis, 09/10/2025 | 17:46 WIB
FOMO dan Solusinya

FOMO dan Solusinya

Rabu, 08/10/2025 | 18:03 WIB

HALUANTERPOPULER

  • Anggota Satlantas Dharmasraya Dibantu Wartawan Haluan Tangkap Spesialis Pencuri Ternak

    Anggota Satlantas Dharmasraya Dibantu Wartawan Haluan Tangkap Spesialis Pencuri Ternak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nagari Tabek Terima Bantuan Bibit dari Dinas Kehutanan Sumbar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menentukan Prioritas Pembangunan: Desa Sijantang Koto Laksanakan Musrenbangdes RKPDes 2026 dan DU-RKPDes 2027

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pasaman 80 Tahun: Bangkit Tanpa Merusak, Maju Tanpa Menghancurkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UM Sumatera Barat Gelar Studium General, Wako Padang Paparkan Konsep Smart Surau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
HarianHaluan.id

Kantor Redaksi dan Bisnis:
Jln. Prof Hamka (Komp. Bandara Tabing - Lanud St. Syarir) - Kota Padang - Sumatera Barat (25171)

  [email protected]

  Redaksi: 08126888210 (Nasrizal)
  Iklan: 081270864370 (Andri Yusran)

Instagram Harianhaluan Post

  • BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID – PT TASPEN (Persero) mengingatkan seluruh peserta, khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN) aktif maupun pensiunan, agar lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan TASPEN.

Seiring pesatnya perkembangan layanan digital, sejumlah laporan diterima terkait upaya penipuan melalui pesan instan, telepon, maupun surat elektronik yang bertujuan mencuri data pribadi serta membobol rekening peserta.

Direktur Utama TASPEN, Rony Hanityo Aprianto, menyampaikan keprihatinannya atas meningkatnya kasus penipuan yang menyasar kalangan pensiunan.

Selengkapnya di link https://harianhaluan.id/sumatera-barat/bukittinggi/hh-134707/waspadai-penipuan-digital-taspen-ingatkan-pensiunan-jangan-terkecoh/
  • Krisis solar bersubsidi yang melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat (Sumbar) selama sepekan terakhir menjadi indikasi masih lemahnya tata / tata kelola distribusi energi bersubsidi di Ranah Minang.

Selengkapnya di koran Haluan hari ini.

Follow Us

  • Index
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

HarianHaluan.id © 2025.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA

HarianHaluan.id © 2025.