Komitmen Daerah
Bupati Solok, Jon Firman Pandu dalam berbagai kesempatan telah menyampaikan arah kebijakan pengembangan pariwisata yang sangat progresif. Dalam sebuah forum, beliau menegaskan:
“Kabupaten Solok harus jadi tuan rumah yang baik bagi wisatawan muslim dunia, tanpa kehilangan jati diri. Kita dorong digitalisasi pariwisata, agar lebih mudah diakses generasi muda. Kita ingin Kabupaten Solok punya destinasi wisata berkelas dunia, tapi tetap membumi dan membahagiakan masyarakat lokal.”
Arahan ini sangat penting, sebab transformasi ke arah halal dan digital tak bisa berjalan tanpa dukungan kebijakan yang kuat dari pemerintah daerah. Ini termasuk integrasi ke dalam RPJMD, penguatan regulasi, penyesuaian program OPD, hingga alokasi anggaran yang berpihak pada pembangunan destinasi dan sumber daya manusianya.
Tugas Bersama
Untuk mewujudkan cita-cita menjadi destinasi wisata halal digital berkelas dunia, kerja sama tiga elemen kunci harus diperkuat:
- Pemerintah Daerah: Membangun infrastruktur fisik dan digital, menyusun regulasi wisata halal, menyediakan fasilitas ibadah yang layak di destinasi wisata, serta mendorong pelatihan digital bagi pelaku usaha.
- Pelaku Usaha dan UMKM: Harus mulai mengurus sertifikasi halal, menyesuaikan layanan dengan nilai-nilai wisata syariah, mengoptimalkan penggunaan platform digital, dan aktif mengikuti pelatihan untuk memperluas pasar.
- Masyarakat dan Komunitas Lokal: Memainkan peran penting dalam menjaga kebersihan, keramahan, serta kearifan lokal sebagai bagian dari daya tarik wisata. Komunitas sadar wisata (pokdarwis) harus diperkuat dan didorong melek digital.
Menuju Kabupaten Solok Kelas Dunia
Dengan keindahan alam, kekayaan budaya dan komitmen yang kuat dari pemimpin daerah, Kabupaten Solok sebenarnya tidak kalah dari destinasi unggulan lain di Indonesia. Yang dibutuhkan adalah keberanian untuk melangkah cepat, kolaborasi lintas sektor, serta kemauan untuk berinovasi.
Kampanye “Kabupaten Solok Halal dan Digital Friendly” bisa menjadi identitas baru yang memadukan tradisi dan teknologi, nilai dan kenyamanan, lokalitas dan keterbukaan dunia. Saatnya Kabupaten Solok tidak hanya dikenal sebagai negeri danau, kebun teh dan sawah, tapi juga sebagai ikon baru wisata halal digital yang berkelas dunia.
Kabupaten Solok bisa. Kabupaten Solok siap. Dunia menunggu. (*)
Oleh: Syaiful Rajo Bungsu