Oleh: Dr. Gamawan Fauzi, Mantan Mendagri
Beberapa hari lalu, saya menerima selembar undangan cantik dari Pak Basko. Undangan itu dikirim melalui adinda Zul Efendi, seorang wartawan senior. Isinya mengajak saya untuk hadir dalam acara peresmian mal milik Pak Basko di Jalan By Pass Padang: Basko City Mall (BCM).
Sebenarnya saya sudah mengetahui sebelumnya bahwa beliau tengah membangun sebuah mal besar, yang kabarnya merupakan yang terbesar di Sumatera.
Informasi itu saya dapat langsung dari Pak Basko saat kami bertemu di lounge Garuda, Bandara Soekarno-Hatta. Undangan ini membangkitkan kembali ingatan saya akan pertemuan kami setahun lalu, ketika beliau masih menyebut proyek ini sebagai “rencana”.
Pak Basko memang berbeda. Di saat banyak tokoh dan pengusaha asal Minang berusaha membangun Sumatera Barat melalui wadah bersama seperti Gebu Minang, beliau memilih untuk langsung bertindak nyata: berinvestasi dengan membangun mal dan hotel yang saat itu menjadi kebanggaan Kota Padang—karena kala itu, fasilitas hotel dan pusat perbelanjaan yang benar-benar “berkelas” masih terbatas.
Dalam sebuah tulisan saya yang dimuat di harian Singgalang beberapa waktu lalu, saya telah menyebutkan kiprah Pak Basko yang, tanpa melalui kelompok perantau, berani berinvestasi secara signifikan di kampung halamannya.
Kini, beliau kembali membuktikan cintanya yang belum usai kepada Sumatera Barat dengan membangun mal kedua yang jauh lebih besar.
Sudah sepatutnya Sumatera Barat—terutama pemerintah daerah dan Kota Padang—memberikan apresiasi setinggi-tingginya. Saya yakin Pak Basko tak memerlukan dukungan finansial dari pemerintah daerah karena ia memiliki modal dan usaha yang berkembang di berbagai daerah luar Sumbar.