Oleh : Sry Eka Handayani, M.Pd (Kepala Sekolah SDN 06 Parit Antang Kota Bukittinggi)
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) adalah kegiatan awal yang penting bagi peserta didik baru di setiap satuan pendidikan.
MPLS bertujuan untuk memperkenalkan lingkungan, budaya, nilai, dan tata tertib sekolah kepada siswa dengan pendekatan yang edukatif, kreatif, menyenangkan, serta jauh dari kekerasan atau perpeloncoan.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru, pelaksanaan MPLS harus dilakukan oleh guru dan bersifat mendidik, tidak boleh mengandung unsur kekerasan, diskriminasi, ataupun perundungan. Di tingkat Sekolah Dasar, pendekatan yang digunakan harus ramah anak, memperhatikan tumbuh kembang peserta didik, dan memuat nilai-nilai inklusi, keamanan, kenyamanan, serta kegembiraan.
Prinsip pelaksanaan MPLS yang Ramah Anak mengacu pada Inklusif, Aman, Nyaman, dan Menggembirakan Selama Lima Hari. Inklusif setiap anak diterima apa adanya, tanpa diskriminasi latar belakang atau kondisi apa pun. Aman tidak ada aktivitas berisiko yang membahayakan fisik dan psikis anak. Nyaman lingkungan belajar didesain menyenangkan dan mendukung anak untuk berekspresi. Menyenangkan setiap kegiatan dibuat kreatif, interaktif, dan sesuai usia anak.
Rangkaian Kegiatan MPLS Selama Lima Hari.
Hari Pertama: Sekolahku Menggembirakan.
Hari pertama menjadi gerbang utama dalam menciptakan kesan positif terhadap sekolah. Kegiatan diawali dengan penyambutan hangat oleh guru, kepala sekolah, dan kakak kelas. Anak-anak dikenalkan dengan lingkungan sekolah seperti ruang kelas, perpustakaan, UKS, taman, dan lapangan. Upacara pembukaan MPLS dengan suasana ceria. Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan yel-yel semangat. Tur keliling sekolah.Mengenal simbol dan identitas sekolah (logo, seragam, lagu mars sekolah). Menumbuhkan rasa memiliki dan bangga terhadap sekolah. Membangun semangat belajar sejak awal.
Hari Kedua: Aku Mengenal Teman dan Guru.
Anak-anak diajak berkenalan lebih dalam dengan guru dan teman sekelas melalui permainan dan kegiatan bercerita. Kegiatan storytelling “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” menjadi bagian penting dalam hari ini. Menumbuhkan kepercayaan diri dan sikap positif terhadap orang lain. Menanamkan nilai-nilai karakter sejak dini.
Hari Ketiga: Aku Berbagi Cerita.
Hari ketiga fokus pada kemampuan komunikasi dan empati. Anak-anak diberi ruang untuk bercerita tentang diri mereka, keluarga, hobi, dan cita-cita. Mengembangkan kemampuan berbicara dan mendengar. Menumbuhkan empati, toleransi, dan keberanian berbagi.
Hari Keempat: Aku Bersih dan Sehat Kebersihan dan kesehatan menjadi nilai penting yang ditanamkan sejak awal. Anak-anak dikenalkan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, serta pentingnya makanan bergizi dan imunisasi. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kebersihan diri dan lingkungan. Memperkenalkan pola hidup sehat dan sikap saling menghargai.
Hari Kelima: Ceria Bersama di Sekolah. Hari terakhir diisi dengan kegiatan kreatif dan reflektif.
Anak-anak tampil dalam berbagai bentuk pertunjukan sederhana, seperti menyanyi, menari, membaca puisi, atau bercerita. Kegiatan ini memberi ruang ekspresi sekaligus merayakan minggu pertama sekolah. Menumbuhkan semangat belajar yang positif. Menumbuhkan rasa cinta terhadap sekolah.
MPLS yang dilaksanakan di Sekolah Dasar harus menjadi pengalaman awal yang positif dan menyenangkan bagi setiap anak. Melalui kegiatan yang dirancang secara inklusif, aman, nyaman, dan menggembirakan, anak-anak akan merasa diterima, dihargai, dan termotivasi untuk belajar.
MPLS bukan hanya tentang mengenal lingkungan fisik sekolah, tetapi juga membentuk budaya positif, memperkuat karakter, dan memperkenalkan nilai-nilai luhur sejak dini.
Semoga MPLS menjadi awal perjalanan pendidikan yang menyenangkan bagi anak-anak Indonesia menuju generasi yang hebat, sehat, dan berkarakter. (*)