Bagi daerah lain, barangkali masih berada pada kondisi mengajak dan menggairahkan masyarakat untuk mau dan mampu membangun dirinya sendiri, tapi bagi Kabupatem Lima Puluh Kota mungkin sudah berada pada tahap meningkatkan kemampuan, efisiensi, kemudahan.
Kelancaran, karena tanpa pemerintah sekalipun, ayam potong, ayam petelur, gambir, jeruk, songket, pariwisata dan sebagainya tetap saja akan dikerjakan masyarakat tanpa ada yang menggerakkan.
Pemerintahan Kabupaten Lima Puluh Kota, menurut saya, hampir sampai kepada kondisi, di mana pemerintah berfungsi sebagai fasilitator, mengarahkan dan mengemudi, tak banyak lagi mendayung. Oleh Ted Gabler dan Osbor dalam reinventing goverment , hal semacam ini disebut stear more rather than rowless.
Terima kasih
Gamawan Fauzi