Sebagai insinyur, saya meyakini bahwa setiap pembangunan harus berpijak pada etika, ilmu, dan tanggung jawab moral. Sebab kemajuan tanpa moral lingkungan hanya akan melahirkan kehancuran. Pembangunan di Pasaman harus mengusung semangat SMART: Sinergi, Modern, Adaptif, Religius, dan Terdepan. Dengan sinergi antar generasi, modernitas yang berakar pada kearifan lokal, serta nilai religius yang menjadi fondasi moral, Pasaman akan tumbuh sebagai kabupaten yang maju tanpa kehilangan marwah.
Kini saatnya kita menata ulang arah pembangunan. Hentikan penambangan liar yang merusak sungai. Kelola potensi alam dengan ilmu dan etika. Libatkan rakyat dalam setiap kebijakan pembangunan.
Pasaman 80 Tahun adalah momentum untuk bangkit tanpa merusak, maju tanpa menghancurkan. Mari kita jaga tanah kelahiran ini sebagai amanah. Mari rawat sungai-sungai yang menyejukkan, lindungi hutan yang meneduhkan, dan hidupkan ekonomi rakyat tanpa melukai bumi yang menumbuhkan.
Pasaman adalah rumah kita bersama. Pasaman milik kita, bukan hanya kami. Ia hidup karena gotong royong, tumbuh karena kebersamaan, dan akan kuat bila dijaga dengan cinta oleh seluruh anak negerinya baik yang di kampung halaman maupun yang merantau jauh.
Selamat Ulang Tahun ke-80 Kabupaten Pasaman. Semoga Allah SWT memberkahi setiap langkah pembangunan, menuntun setiap pemimpin untuk arif, dan menjaga Pasaman sebagai tanah yang subur, sejahtera, dan bermartabat. (*)