Pemerintah daerah perlu memperkuat tata kelola fiskal, memperluas kemitraan investasi, dan membangun sistem inovasi daerah yang memberi ruang bagi pelaku usaha lokal maupun investor luar. Tanpa lompatan kelembagaan seperti itu, Sumbar akan terus mengulang pola lama, IPM tinggi tetapi pertumbuhan lambat, manusia cerdas tetapi ekonomi berjalan di tempat.
Akhirnya, pembangunan sejatinya bukan hanya tentang manusia yang lebih terdidik, tetapi juga tentang sistem yang membuat kecerdasan itu berfungsi secara produktif. Sumbar membutuhkan keseimbangan antara pembangunan manusia dan pembangunan institusi, antara kecerdasan dan efisiensi, antara idealisme dan realitas ekonomi. Karena tanpa fondasi kelembagaan dan fisik yang kokoh, semua investasi pada manusia hanya akan berputar dalam lingkaran yang sama, membentuk siklus yang inklusif dalam retorika, tetapi stagnan dalam kenyataan. (*)
 
			









