Oleh: Bustami Narda-Wartawan Senior
Tahun-tahun politik ke depan ini akan membuat rakyat dihadapkan kepada berbagai kemungkinan yang sulit ditebak. Namun tebakan yang paling mungkin dihadapi rakyat di negeri ini adalah kehidupan yang semakin sulit.
Kenapa tidak. Ekonomi yang makin hari terasa semakin berat membuat masyarakat memekik. Jika dilihat dari harga-harga bahan kebutuhan pokok yang kian melonjak, ditambah dengan berbagai isu politik yang semakin hingar bingar, sudah barang tentu membuat rakyat semakin gelisah menghadapi kehidupannya.
Apalagi kalau kita perhatikan, khusus para menteri ekonomi yang berasal dari Partai atau yang punya minat untuk jadi Capres atau Cawapres tahun 2024 nanti, mereka tampak semakin dekat ke tahun 2024. Sudah semakin terkesan lebih memikirkan politik dibandingkan dengan memikirkan Tupoksi(Tugas Pokok dan Fungsi)-nya sebagai menteri yang membidangi ekonomi.
Akibatnya kondisi ekonomi bangsa ini makin hari semakin tak karu-karuan. Lihat saja nilai rupiah yang semakin anjlok dari hari ke hari. Bahkan baru-baru ini pernah rupiah mencapai level Rp 15.630,2 per dolar AS.
Di sisi lain, karena Presiden diam-diam juga punya misi agar yang menjadi Presiden atau Wapres setelah jabatannya berakhir nanti bisa orang kepercayaannya, sehingga tak dapat disangkal bahwa Presiden pun disibukkan juga oleh persoalan politik menghadapi tahun 2024.
Artinya, Presiden dan pembantunya setali dua uang, sama-sama tersita waktunya memikirkan politik, yang otomatis membuat upaya pemulihan ekonomi rakyat seperti terabaikan.