“Kita bisa pandai membaca dan menulis karena siapa, kita jadi tahu beraneka ilmu dari siapa, kita jadi pintar dibimbing guru, kita jadi pandai karena guru, guru bak pelita penerang dalam gulita jasamu tiada tara”, itulah sepenggal lirik lagu tentang guru yang selalu dilagukan banyak orang untuk menghormati dan mengenang jasa guru yang tiada tara.
Mungkin untuk ini kita bisa merenungkan sejenak, bagaimana kalau guru itu tidak ada, atau kita tidak mau berguru dan tak mau belajar, tidak mungkin kita mendapatkan kehidupan yang layak seperti sekarang ini, yang diawali dari bisa pandai membaca dan menulis dan dengan membacalah kita bisa mendapatkan ilmu dan informasi yang semuanya menghantarkan kita kepada sebuah kesuksesan yang diperoleh saat sekarang ini.
Guru sebagai bak pelita, penerang dalam gelap gulita, adalah sebuah pembenaran yang tidak bisa dipungkiri, dan inilah warisan yang sangat berharga yang ditinggalkan untuk generasi kegenerasi berikutnya, agar tidak menemukan kegelapan dalam mengharungi bahtera kehidupan yang penuh lika liku.
Guru sebagai pendidik merupakan pelita dalam kegelapan semua zaman,coba bayagkan kehidupan tanpa guru, sebab guru sebagai pendidikan adalah upaya mengeluarkan manusia dari sifat yang tidak manusiawi,. Keberadaan guru sangatlah diperlukan dan penting dalam kehidupan dibidang pendidikan, bagaimana nasib seseorang bila tidak adanya guru, tentu saja tidak ada proses kehidupan yang layak terarah dan sempurna.
Untuk itu sangatlah berbahagia kita semua yang perah menempuh jalur pendidikan, bisa mendapatkan kehidupan yang layak, bisa berkembang dalam berbagai sendi kehidupan yang beraneka ragam, dan bisa hidup dan mencari kehidupan di darat dilaut dan di udara, di gunung dan dilembah . Jadi semua kehidupan yang layak kita rasakan dan kita lalui saat ini, semuanya adalah berkat guru.
Menurut undang undang no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen dijelaskan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Makanya dengan demikian, sosok guru menjadi hal yang utama dalam menentukan kualitas kehidupan anak manusia, untuk itu diperlukan sosok guru betul betul profesional bisa memahami tugas, fungsi dan tanggungjawab. Dan secara umum dapat dimakai bahwa Guru adalah pendidik dan pengajar, atau disebut dengan agen perubahan, dan setiap mereka mengajarkan suatu hal yang tidak diketahui, dan beruntunglah kita bisa diajarkan oleh guru, dan guru itu bisa juga dikatakan tempat orang bertanya tentang sesuatu yang mereka tidak tahu dan itulah pengertian dan pemahaman tentang guru secara umum.
Tuntutan untuk sosok pribadi mereka yang profesi sebagai guru, saat sekarang sangat besar, karena guru masa lalu berbeda dengan sosok guru sekarang, tuntutan yang harus dimiliki oeh seorang pribadi guru adalah profesional dalam menjalankan tugas dan tanggugjawabnya, karena sesuai denga tuntutan zaman dan keadaan masa sekarang. Istilah guru tahu semalam dari murid, tidak masanya lagi unuk zaman milenial sekarang ini, apa lagi di zaman Era Industri 4.0, semuanya sudah serba komputerisasi dan seorang guru mau tidak mau harus mengikuti perkembangan yang terjadi di era milenial, kalau tidak, bisa saja guru akan tertinggal karena peserta didik yang dihadapi sudah lebih dahulu memahami IT dalam kehiupannya, untuk itu seorang sosok guru harus berbebnah diri.
Seorang yang berprofesi sebagai guru harus profesonal dan untuk professional itu ada skema yang harus dipenuhi oleh seorangyang berprofesi sebagai guru, pertama guru itu beriman dan bertaqwa, kedua harus menguasai Ilmu agama, ketiga harus menguasai Kopetensi Pedagogik, ke empat harus mengusai kompetensi Profesional,, Memiliki kompetensi kepribadian, ke lima memiliki kompetensi Sosial, dan ke tujuh harus mampu memberi motivasi. Tentu timbul pertanyaan, kenapa semuaitu harus dimiliki guru, karena sosok guru itu adalah sosok yang harus dimcontoh dan disuri teladani, di gugu dan ditiru oleh siswa, baik dalam perkataan, perbuatan , tingkah laku dan tindak tanduk dalam keseharian. Makanya kalau kita sudah menyatakan diri menjadi guru harus memiliki dan menguasai 7 skema profesi guru diatas.
Dan secara umum Keprofesionalan seorang guru adalah memahami kompetensi. Dan menurut undang-undang guru dan dosen sesuai UU No.19 tahun 2005, kompetensi guru ada 4 yakni kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepriadian dan kompetensi professional. Keberadaan seorang guru di ukur dari kompetensi yang dimilikinya dan guru yang memahami kompetensi bisa disebut guru professional.
Unuk itu timbul pertanyaan apakah guru kita sudah profesional?, untuk menentukan jawabannya tidak mudah, untuk menjawabnya perlu indikator yang jelas dan salah satu indikator, guru itu harus menguasai kompetensi guru kemudian selanjutnya jawaban professional tidaknya berada pada guru itu sendiri dan bisa tercermin dari pelaksanaan aplikasi kinerja guru itu sendiri dan keterampilannya dalam melaksanakan tugas sebagai profesi sebagai guru.
Makanya tantangan yang dhadapi sosok pribadi guru saat ini adalah, professional, dan tugas sebagai guru tidak hanya formalitas belaka, sebab mungkin saja masih ada guru yang kurang professional dalam bertugas, untuk itu saatnyalah pada peringatan Hari Guru Nasional tahun 2022 ini, Kembali rekan rekan yang berprofesi sebagai guru berbenah diri menghadapi tuntutan keprofesionalan dlam bertugas, perkembangan tekhnologi informasi dan komunikasi ( TIK) sudah semakin kompleks, dunia sudah dalam genggaman melalui alat komunikasi, jarak dan waktu tidak lagi dierhitungkan, hanya hitungan detik, informasi yang sifanya positif dan negatif bisa diperoleh, untuk itu sosok guru harus memiliki dan menerapkan kompetensi sebagai guru disamig itu juga memiliki dasar agama dan keimanan yang mantap juga sangat diperlukan, disamping kompetensi sesuai undang-undang tersebut, karena perkembangan IT yang juga memiliki dampak negativ perlu filter penangkal dan sosok guru harus memiliki kepribadian yang mantap yang bisa mengarahkan dan membimbing peserta didiknya untuk bisa memanfaatkan IT sesuai peruntukannya.
Pengalaman dimasa covid-19, yang sudah berlalu, membuktikan ternyata tuntutan untuk seorang guru dalam melaksankan tugas, menyampaikan ilmu, tidak hanya di bangku sekolah, belajar daring memakai alat teknologi sudah kita buktikan dan sama sama dirasakan, bagi guru yang tidak cepat menyesuaikan diri memakai dan menggunakan alat tekhnologi akan tertinggal. Untuk itu masa pandemik adalah masa pu reformasi dalam Pendidikan.
Makanya untuk keberhasilan tugas seorang guru, sukses dalam menjalankan tugas profesinya dituntut untuk terus mengajar sambil belajar dan belajar sambil mengajar dan sukses yang diraih itu adalah keberhasilan yang dicapai sesuai dengan apa yang direncanakan.
Dalam tugas keseharian dalam menjalankan profesi sebagai guru, guru itu tidak hanya sekedar mengajar dan mentrasfer ilmu atau mewariskan informasi kepada peserta didik, tapi juga mendidik, merobah prilaku dan tindak tanduk menjadi lebih, baik dalam artian menjadikan karakter anak didik menjadi prilaku dan karakter terpuji .
Selamat buat rekan sahabat yang berprofesi sebagai uru, semoga pada peringatan Hari Guru Nasional (HGN) bertepatan 25 Nopember ini, guru semakin berjaya, dan selalu menjadi Guru Yang Dirindu dan di Idolakan anak didiknya, untuk dicontoh dan menjadi Suri Teladan di tengah-tengah masyarakat di Nusantara ini. Selamat buat Para Guru Tanpa Tanda Jasa, Dan Jasamu Tak Terhingga, selalu dikenang sepanjang masa. ( Penulis : Praktisi dan Pemerhati Pedidikan/ Asesor Akreditasi BAN S/M).