Jika Terjadi Gempa Berpotensi Tsunami di Kota Padang, Apa yang Akan terjadi?

HARIANHALUAN.ID – Gempa bumi adalah getaran asli dari dalam bumi, bersumber di dalam bumi yang kemudian merambat ke permukaan bumi akibat rekahan bumi pecah dan bergeser dengan keras.

Penyebab gempa bumi dapat berupa dinamika bumi (tektonik), aktivitas gunung api, akibat meteor jatuh, longsoran (di bawah muka air laut), ledakan bom nuklir di bawah permukaan. Gempa bumi tektonik merupakan gempa bumi yang paling umum terjadi merupakan getaran yang dihasilkan dari peristiwa pematahan batuan akibat benturan dua lempeng secara perlahan-lahan itu, yang akumulasi energi benturan tersebut melampaui kekuatan batuan, maka batuan di bawah permukaan.

Tsunami, kata ini berasal dari Bahasa Jepang, Tsu berarti pelabuhan, nami berarti gelombang. Tsunami dipergunakan untuk gelombang pasang yang memasuki pelabuhan. Pada laut lepas misal terjadi gelombang pasang sebesar 8 m, tetapi begitu memasuki daerah pelabuhan yang menyempit tinggi gelombang pasang menjadi 30 m. Tsunami biasa terjadi jika gempa bumi berada di dasar laut dengan pergerakan vertikal yang cukup besar. Tsunami juga bisa terjadi jika letusan gunung api di laut atau terjadi longsoran di laut.

Gempa bumi mempunyai karakteristik yang khas, yaitu: tidak dapat dicegah, peristiwanya sangat mendadak dan mengejutkan, waktu terjadinya, lokasi pusatnya dan kekuatannya tidak dapat diprediksi (diperkirakan) secara tepat atau akurat oleh siapapun, termasuk pakar-pakar gempa.

Bencana tsunami yang merupakan salah satu bencana ikutan akibat gempa bumi akan terjadi apabila: pusat gempa di bawah dasar laut, kedalaman <60 km (dangkal), Kekuatan e”6 skala richter (ada juga yang mengatakan e”6.5 SR), dasar laut mengalami penyesaran vertical (sesar naik atau sesar turun), kolom air laut di atas episentrum tebal, terjadi ledakan dahsat gunung api di bawah permukaan air laut (contoh; Gunung Api Krakatau, 1883), terjadi longsoran besar di dasar laut.

Indonesia dalam dekade terakhir ini termasuk dalam lima besar negara dengan frekuensi bencana gempa bumi tertinggi di seluruh dunia. Sumatra Barat merupakan salah satu provinsi di pulau Sumatra yang rawan terjadinya gempa bumi, karena berbatasan langsung dengan lautan Hindia. Kota Padang yang merupakan ibu kota provinsi juga menjadi daerah yang rawan akan bencana gempa bumi. Khususnya di Kota Padang, saat sekarang memang menjadi suatu program yang harus dilakukan kegiatan penyuluhan kesiapsiagaan bencana oleh pemerintah.

Gempa megathrust Mentawai adalah gempa bumi besar yang berpotensi terjadi di lepas pantai barat Sumatra. Gempa ini dipicu oleh pergerakan lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia. Mengapa Gempa Megathrust Mentawai merupakan ancaman nyata bagi Sumatra khususnya Padang, karena gempa megathrust Mentawai diprediksikan berkekuatan magnitudo 8.5 – 9.0, yang berpotensi menimbulkan kerusakan massif.

Gempa ini berpotensi memicu tsunami dahsyat dengan ketinggian mencapai 10 meter di beberapa wilayah pesisir Sumatra dan gempa dan tsunami dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur, korban jiwa dan kerugian ekonomi yang signifikan. Tidak ada yang bisa memastikan kapan gempa megathrust Mentawai akan terjadi. Namun, para ahli memperkirakan gempa ini dapat terjadi kapan saja, termasuk dalam waktu dekat.

Karena bahayanya dampak resiko dari gempa megathrust ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak resiko bencana, pemerintah dan masyarakat perlu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi gempa dan tsunami, seperti edukasi publik, simulasi evakuasi dan pembangunan infrastruktur mitigasi.

Kota Padang terletak di pesisir barat Sumatra, kondisi infrastruktur Kota Padang terhadap gempa dan tsunami. Infrastruktur fisik yang ada terhadap gempa: banyak bangunan di Kota Padang yang belum dibangun dengan standar tahan gempa, beberapa jalan raya di Kota Padang rentan terhadap kerusakan akibat gempa, beberapa jembatan di Kota Padang perlu diperkuat untuk menahan gempa.

Infrastruktur fisik yang ada terhadap tsunami: Kota Padang memiliki tembok laut sepanjang 7,5 km di beberapa kawasan pesisir. Tembok laut ini berfungsi untuk menahan gelombang tsunami, Sistem drainase di Kota Padang cukup baik, sehingga dapat membantu mengalirkan air tsunami dengan cepat, Kota Padang memiliki jalur evakuasi yang mengarah ke tempat-tempat tinggi, Kota Padang memiliki beberapa shelter tsunami yang dapat menampung masyarakat saat terjadi tsunami.

Jika kita mengkaji ke kondisi Infrastruktur non-fisik terhadap gempa yang ada di Kota Padang, Kota Padang memiliki sistem peringatan dini gempa yang terhubung dengan BMKG, masyarakat Kota Padang telah mendapatkan edukasi dan pelatihan tentang kesiapsiagaan gempa, simulasi gempa rutin dilakukan di Kota Padang untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Sedangkan untuk kondisi infrastruktur non-fisik terhadap tsunami Kota Padang memiliki sistem peringatan dini tsunami yang terhubung dengan BMKG, masyarakat Kota Padang telah mendapatkan edukasi dan pelatihan tentang kesiapsiagaan tsunami, simulasi tsunami rutin dilakukan di Kota Padang untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.

Bencana alam merupakan peristiwa yang tidak dapat dihindari. perilaku manusia sebelum, saat dan setelah bencana dapat berdampak signifikan pada tingkat keparahan dan pemulihan bencana. berikut adalah beberapa perilaku yang diharapkan dalam menghadapi bencana. sebelum bencana: meningkatkan kesiapsiagaan, membangun kesadaran dan ketahanan masyarakat, membangun budaya siaga bencana di masyarakat, memperkuat solidaritas dan kerja sama antar masyarakat.

Saat bencana terjadi: tetap tenang dan waspada, melakukan evakuasi. setelah bencana: menjaga keamanan dan ketertiban, membantu pemulihan bencana. Perilaku yang harus dihindari: panik dan menyebarkan berita bohong, melakukan evakuasi secara tidak tertib, menjarah barang-barang milik korban bencana, menyebarkan kebencian dan perpecahan.

Gempa megathrust ini dapat menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa gempa bumi megathrust dapat menyebabkan getaran kuat yang dapat meruntuhkan bangunan, menyebabkan tanah longsor, dan memicu tsunami. Tsunami dapat menyebabkan kerusakan parah di daerah pesisir, termasuk banjir, erosi pantai dan kerusakan struktural.

Gempa bumi megathrust dan tsunami dapat merusak infrastruktur, seperti jalan, jembatan dan jaringan listrik. Hal ini dapat mengganggu komunikasi, transportasi dan pasokan listrik. Selanjutnya dapat menyebabkan korban jiwa yang signifikan. Orang dapat terluka atau terbunuh oleh reruntuhan bangunan, tsunami, atau bahaya terkait lainnya, kerugian ekonomi yang signifikan. Biaya pemulihan infrastruktur dan kerusakan properti bisa sangat tinggi.

Kondisi infrastruktur Kota Padang terhadap gempa dan tsunami sudah cukup baik, namun masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. Peningkatan infrastruktur fisik dan non-fisik perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesiapsiagaan Kota Padang terhadap gempa dan tsunami.

Beberapa saran untuk meningkatkan infrastruktur Kota Padang terhadap gempa dan tsunami. Perlu dibangun lebih banyak bangunan tahan gempa di Kota Padang. Jalan raya di Kota Padang perlu diperbaiki dan diperkuat agar tahan gempa. Jembatan di Kota Padang perlu diperkuat agar tahan gempa. Perlu dibangun tembok laut di sepanjang garis pantai Kota Padang. Jalur evakuasi perlu diperlebar dan dibebaskan dari hambatan. Perlu dibangun lebih banyak shelter tsunami untuk menampung seluruh masyarakat.

Edukasi dan pelatihan tentang kesiapsiagaan gempa dan tsunami perlu dilakukan secara berkelanjutan. Simulasi gempa dan tsunami perlu dilakukan secara rutin untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Dengan meningkatkan infrastruktur fisik dan non-fisik, diharapkan Kota Padang dapat lebih siap menghadapi gempa dan tsunami dan meminimalisir korban jiwa dan kerusakan. (*)

Oleh: Lucky Ramanur Sukandar & Yosritzal, ST., MT., Ph.D
Prodi Magister Teknik Sipil Universitas Andalas

Exit mobile version