HALUANNEWS, PADANG – Pariwisata Sumbar kini tampak lebih bergairah setelah aturan pembatasan selama pandemi Covid-19 mulai dilonggarkan.
Hal ini harus menjadi momen kebangkitan pariwisata tak terkecuali di Sumbar yang diharapkan bisa menjadi pusat wisata di wilayah barat Indonesia. Tidak lepas juga harus menjadi kesempatan untuk menciptakan pariwisata yang bertanggungjawab.
“Seperti tidak buang sampah apalagi saat macet, diimbau sampahnya disimpan saja dulu. Jangan sampai citra pariwisata buruk, karena disebabkan wisatawannya sendiri. Kemudian menghindari rumah makan yang tidak menampilkan harganya atau main pakuak, kemudian mendorong belanja di UMKM kita,” tutur Ketua BPPD Sumbar, Sari Lenggogeni, saat dihubungi Haluan melalui sambungan telepon.
Ia menegaskan, BPPD juga mendorong wisatawan untuk belanja produk UMKM, agar mereka bangga belanja produk buatan Indonesia apakah souvenir, kuliner, cenderamata.
“Mari menjaga Sumbar sebagai kebanggan kita. Menjaga kebersihan tempat wisata, menjadikan dibukanya pariwisata sebagai momen kebangkitan ekonomi kita. Memilih tempat-tempat yang direkomendasikan dan pariwisata di desa wisata,” ucapnya.
Dikatakannya lagi, potensi pariwisata Sumatra Barat sangat menjanjikan untuk menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD). Namun, masalah seperti infrastuktur, macet, parkir, main pakuak, akses jalan, juga harus menjadi perhatian.