“Baik daya tarik amenitasnya, bagus daya tarik event-nya, dan mudah ruang aksesibilitasnya, tentu sudah menjadi gerakan yang kompleks dalam upaya menggaet kunjungan wisatawan ke Sumbar, sebagaimana target yang telah ditetapkan Pemprov sumbar,” kata Kadispar Sumbar.
Dengan itu, multi effect yang diberikan melalui sektor pariwisata, akan mampu semakin menggerakkan pertumbuhan ekonomi Sumbar sebagai langkah pembangunan Sumbar dari sektor tersebut.
Kolaborasi Antar-Pentahelix
Pemprov Sumbar sendiri juga sudah menyiapkan strategi kolaboratif antar-Pentahelix guna sebagai bentuk respons terhadap kebijakan pemangkasan anggaran kementrian/lembaga dan APBD yang telah dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto.
Spirit pentahelix melalui kebersamaan antara pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, komunitas masyarakat dan media, diharapkan menjadi bahan bakar utama penggerak sektor pariwisata Sumbar di tengah kian melemahnya kemampuan fiskal pemerintah pusat maupun daerah.
“Kita harus selalu optimis, tapi tetap logis dan berhitung. Dengan keadaan APBN dan APBD yang semakin melemah, strategi yang paling tepat memang adalah sinergi dan kolaborasi antar-Pentahelix,” ujar Luhur lagi.
Menurut Kadispar Sumbar itu, sampai saat ini Pemprov Sumbar memang masih belum menerima petunjuk teknis dan arahan terkait dari pemerintah pusat terkait dengan implementasi Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran.