Seterusnya, pada 23 Agustus akan ada atraksi Arung Pamalayu (Pelepasan Tim Susur Budaya Sungai Batang Hari), Penanamam Pertama Pusat Budidaya Tanaman Rempah, Makan Bajamba, Drama Kolosal Dara Petak dan Dara Jingga.
“Saat penutupan rangkaian festival pamalayu akan dilakukan pelepasan tim susur budaya sungai Batang Hari sekaligus pertanda Pembukaan Kenduri Swarnabumi dimulai dari hulu Dharmasraya dan berakhir di hilir Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi,” katanya.
Diungkapkannya sebanyak sembilan daerah di wilayah daerah aliran sungai Batanghari telah menyatakan komitmen menggelar Kenduri Swarnabhumi yang ditandai dengan penandatangan secara simbolis beberapa waktu lalu.
Sembilan Pemerintah Daerah DAS Batanghari yang hadir pada rapat koordinasi ini yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Muaro Jambi, Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Merangin, Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo Provinsi Jambi, dan Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat.
Sementara, dilansir dari laman www.kemdikbud.go.id, menurut Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid mengatakan, kenduri ini bukan hanya sebatas kegiatan, namun merupakan gerakan kebudayaan untuk mengingatkan kembali ingatan masyarakat tentang pentingnya sungai dalam kehidupan sehingga harus meletakkan kebudayaan di hulu pembangunan.
Hilmar Farid memaparkan, Kenduri Swarnabhumi ini berupa kegiatan arung budaya dengan salah satu tujuannya adalah dapat lebih menjalin kesatuan antar Kabupaten dan Kota. (*)