HARIANHALUAN.ID – Pariwisata merupakan bisnis yang sangat menjanjikan di masa depan. Apalagi bagi Sumatra Barat (Sumbar) yang kaya dengan beragam objek wisata, kuliner yang lezat, serta kekayaan seni budayanya.
Hal ini menjadi daya tarik yang luar biasa untuk mengundang wisatawan datang. Selain hotel, keberadaan homestay menjadi alternatif untuk penginapan bagi seorang wisatawan. Tarif yang lebih murah dari hotel, serta layanan dan suasana seperti di rumah sendiri, menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk menginap di kawasan wisata. Begitu pula dengan pemandu wisata (guide) yang terampil, pastinya akan menjadi nilai tambah wisata tersebut.
Karena itu, keberadaan homestay dan pemandu wisata di desa wisata di Sumbar dinilai sangat menunjang kepariwisataan di daerah ini. Namun demikian, kompetensi pengelola homestay dan pemandu wisata harus ditingkatkan.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Sumbar yang diwakili Kasi Kelembagaan Kepariwisataan dan Ekraf Dinas Pariwisata Sumbar, Febriadi ketika membuka pelatihan berbasis kompetensi bidang homestay dan pemandu wisata di Hotel Rocky, Bukittinggi, Rabu (24/8/2022).
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Rabu-Kamis (24-25/8/2022), menurut Febriadi, diikuti 50 peserta. Mereka berasal beberapa daerah, yakni dari Kota Padang, Bukittinggi, Agam, Pasaman Barat dan Pasaman Timur.
Pada hari pertama peserta mendapatkan materi dari narasumber dan hari kedua kunjungan lapangan ke Nagari Pariangan, Tanah Datar, untuk melihat secara langsung pengelolaan homestay di sana.