“Ini potensi yang luar biasa. Dan kami sudah berkoordinasi juga dengan kelompok-kelompok tani yang menggarap lahan kopi. Mereka sangat mendukung adanya paket wisata edukasi Kopi Solok Sirukam ini,” ujarnya.
Diharapkan dengan adanya paket wisata edukasi kopi di Desa Wisata Sirukam, para petani dan pengolah kopi dapat lebih meningkatkan pendapatannya lewat kunjungan para wisatawan.
Pengamat pariwisata Ritno Kurniawan mengatakan, potensi Kopi Solok Sirukam memang sudah layak dikembangkan ke arah pariwisata. “Kopi Solok Sirukam selama ini sudah dikenal di pasar lokal hingga nasional. Dengan rasa dan karakter yang kuat, Kopi Sirukam sebagai produk berarti sudah memiliki keunggulan. Hal ini dapat menarik minat wistawan untuk mengenal lebih dekat, seperti apa betul kopi yang ditanam di tanah Ssirukam hingga di olah hasilnya,” katanya.
Wisata edukasi, menurut Ritno, memiliki pasar yang cukup luas. “Para mahasiswa pertanian, siswa sekolah, para roaster dan barista, pengusaha kopi, kelompok-kelompok tani hingga siapa saja yang menggemari kopi dapat mengikuti paket ini. Pastinya ini akan menarik bagi mereka,” ujar sarjana pertanian Universitas Gajah Mada ini.
Para penggerak Pokdarwis Desa Wisata Sirukam diyakini Ritno dapat mengawal dengan baik perjalanan wisatawan dalam penerapan paket wisata edukasi kopi, karena mereka memang sudah sering bersentuhan dengan para akademisi yang melakukan penelitian di lahan-lahan kopi Sirukam.
“Jadi, para penggerak pokdarwis sudah tahu betul bagaimana memperlakukan mereka yang menjalani studi kopi ini. Dan saya lihat, tingkat hospitality masyarakat Sirukam juga sangat bagus. Mereka sangat ramah dan tidak ragu untuk membantu kesulitan pendatang,” katanya. (*)