Pada 2021 kemarin, empat desa di Sumbar berhasil masuk 50 besar di tingkat nasional. Agar bisa masuk ke dalam jajaran desa mandiri. Kami bekerja sama dengan pihak ketiga, seperti Bank-Bank BUMN dan Bank BUMD. Harapannya desa-desa itu bisa menjadi ‘role model’ bagi desa yang lain untuk bisa berkembang.
Dalam meningkatkan kunjungan wisata, kami akan maksimalkan peran dari event-event lokal, nasional dan internasional untuk promosi wisata Sumbar. Pada Tahun 2023, kami menargetkan peningkatakn kunjungan wisata ke Sumbar melalui program Visit Beautiful West Sumatra 2023 yang saat ini sudah bergulir dengan kolaborasi bersama Bank Indonesia.
Apa fungsi dan peran Dispar memajukan pariwisata Sumbar? Apa saja programnya?
Pada dasarnya fungsi pemerintahan itu ada tiga; khusus dinas pariwisata sesuai dengan undang-undang, Perda dan Pergub kami bertugas untuk memfasilitasi, koordinasi dan menyiapkan regulasi. Dinas Pariwasata Sumbar tentu akan memastikan tiga hal itu bisa bergerak dan di sisi lain juga berupaya mendapatkan dukungan dari private sector.
Bagaimana dengan alokasi anggaran Dispar 2022 untuk memajukan pariwisata Sumbar?
Anggaran di Dinas Pariwisata Sumbar akan dioptimalkan untuk mengoptimalkan empat kebijakan prioritas tadi; mulai dari peningkatan SDM pariwisata, meningkatkan kualitas ekonomi kreatif Sumbar, meningkatkan kualitas destinasi dan meningkatkan kembali kunjungan wisata.
Anggaran Tahun 2022 akan diarahkan ke empat program-program tersebut. Kami tidak ingin bergantung sepenuhnya ke alokasi anggaran di APBD. Tentu dana APBD terbatas, oleh karena itu kami mencoba berpikir ‘out of the box’. Kami berupaya agar private sector bisa berperan dalam meningkatkan kualitas pariwisata Sumbar. Dinas Pariwisata Sumbar dalam hal itu berkolaborasi dengan perbankan, dan berbagai perusahaan star up, marketplace.