Ia menilai karena adanya gempa yang cukup kuat berpotensi tsunami hingga 6.9 magnitudo menjadi penyebab turunnya tingkat hunian hotel dan wisatawan ke Sumbar.
“Kemungkinan lebih rendah tahun lalu, karena ada gempa, sehingga tamu ada ketakutan nginap di Padang, yang katanya dekat pantai dan potensi tsunami,” katanya.
Kondisi ini diperkirakan juga terjadi di hotel dan penginapan lainnya secara umum. Namun pada idulfitri 1444 H ini, sambung Widadi mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan awal-awal April masa ramadan yang terbilang sepim
“Occupancy rata-rata selama satu Minggu liburan Idulfitri di 75 persen,” ucapnya.
Turunnya jumlah kunjungan wisatawan juga terjadi objek wisata pantai di Kabupaten Pasaman Barat yang turut diguncang oleh gempa Mentawai.
“Memang berkurang dan kemungkinan warga takut berada di pinggir pantai meskipun peringatan tsunami dari BMKG itu telah dicabut,” kata Camat Sasak Ranah Pasisia Pasaman Barat Perdinan Ujang di Simpang Empat saat itu.