Sementara itu, Vera Damayanti, selaku Arsitek WIES yang juga merupakan tim kreatif dari Kemenparekraf menyampaikan, banyak negeri yang bukan Islam, namun berminat terhadap industri halal. WIES di Sumbar, diharapkan mempromosikan produk halal di seluruh dunia.
“Kegiatan ini juga dalam upaya menaikkan pride Minangkabau di pentas dunia. Saya siap membantu total kegiatan WIES ini, karena itu kita perlu menyamakan persepsi tentang WIES, sehingga upaya mengkondisikan Sumbar sebagai pusat dagang halal dapat terwujud,” ucapnya.
Vera juga mengatakan, perlu juga disamakan narasi, bagaimana kegiatan WIES ini tidak saja menjadi kegiatannya gubernur, BPPD atau lainnya, tapi adalah kegiatan orang Sumbar atau orang Minang.
“Kita harapkan, bagaimana kita bisa menggiring opini publik terhadap kegiatan WIES ini, sehingga kita orang Minang merasa memiliki dan ikut menyukseskannya,” katanya.
Selanjutnya, Fazil Irwan SOM-CEO Penang Halal Internasional sebagai mitra dan pendukung iven WIES 2023 mengatakan, Sumbar merupakan daerah yang sangat strategis dan memiliki potensi besar untuk perkembangan industri halal.
“Sumbar memiliki potensi pariwisata dan prioritas pembangunan di sektor pariwisata dan ini bisa melahirkan Global Muslimpreneur Forum, yang merupakan asosiasi forum wirausaha muslim pertama di dunia yang nantinya berpusat di Sumbar,” katanya.
Fazil menambahkan, WIES merupakan platform WIES untuk mengadvokasi kebijakan dan program yang
mendukung kebutuhan 99 persen termasuk inisiatif untuk meningkatkan
akses ke pendidikan, pelatihan dan sumber daya.
Sementara itu, Ketua TPP Desa Wisata Sumbar, Muhammad Zuhrizul yang juga sebagai tim penasehat WIES 2023 berharap dukungan penuh media bisa memberi ‘pride’ tersendiri untuk pariwisata Sumbar.
“Kenapa Sumbar dipilih sebagai tuan rumah, karena Sumbar melahirkan banyak saudagar Islam yang telah banyak mendunia,” kata maetek panggilan akrab Zuhrizul pada media. (*)