Menanti Unjuk Gigi Desa Wisata di Sumbar

Salah satu Rumah Gadang yang sangat memukau di Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung yang berhasil mendapatkan juara I kategori desa wisata berkembang ADWI 2023.IST

PADANG, HARIANHALUAN.ID — Desa wisata yang kian tumbuh subur menjadi warna baru dalam sajian pariwisata di Sumatra Barat, terlebih dengan torehan prestasi dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Kedepan, sudah saatnya desa wisata unjuk gigi dalam menggerakkan pariwisata Sumbar.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatra Barat, Luhur Budianda mengatakan, raihan tinta emas prestasi yang berhasil ditorehkan Sumbar pada ADWI 2023  harus menjadi pemicu semangat bagi seluruh pemerintah Kabupaten Kota untuk terus membenahi dan meningkatkan kualitas seluruh desa wisata Sumbar.

“Kedepannya kita mesti harus terus mempersiapkan dan membenahi desa wisata. Apalagi, berdasarkan data kunjungan terbaru, saat ini  wisatawan tidak hanya menyasar destinasi yang ada di Kota. Namun sudah mulai merambah pedesaan,” ujarnya kepada Haluan Jumat (1/9).

Kadispar  menyampaikan, peningkatan dan pembenahan desa wisata, perlu dilakukan secara bersamaan antara pemerintah Provinsi, Kabupaten Kota, dinas terkait serta perlu didukung penuh oleh  seluruh Pentahelix wisata terkait.

“Jika bicara desa wisata, artinya kita akan bicara banyak hal. Mulai dari aspek budaya, sejarah, atau bahkan aspek amenitas yang mesti terus kita benahi dengan lebih serius lewat kolaborasi dengan berbagai unsur stakeholder,” ucapnya.

Pembangunan desa wisata berbasis gotong royong, kolaborasi dan sinergi antar semua pihak ini, lanjut Luhur Budianda sangatlah penting. Sebab menurut dia, setiap instansi pasti memiliki keterbatasan  wewenang.

Baik bagi Dinas Pariwisata Provinsi, Kabupaten Kota hingga kepada pemerintahan Nagari yang notabene adalah pemilik sah dari setiap destinasi pariwisata yang ada di penjuru Ranah Minang.

“Makanya kita sangat berharap adanya komitmen yang kuat dari pemerintahan Kabupaten Kota hingga Desa atau Nagari dalam mengembangkan desa wisata ini,” tegasnya,

Lanjut ia sampaikan, upaya peningkatan kualitas pelayanan bagi wisatawan di desa wisata Sumbar, harus diakui masih kerap terhambat oleh faktor rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola

Atas dasar itu, menurutnya, poin yang paling utama dan  krusial untuk dibenahi saat ini, ialah peningkatan SDM yang selanjutnya baru kemudian diikuti dengan pembenahan akses maupun infrastruktur desa wisata.

Sementara itu, Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Destinasi Dinas Pariwisata Sumbar, Doni Hendra menambahkan, raihan empat gelar juara serta pemecahan dua rekor MURI yang berhasil dicatatkan Sumbar pada ajang ADWI 2023 lalu, mesti menjadi motivasi bagi seluruh aparatur pemerintahan maupun pegiat desa wisata yang ada di Sumbar.

Doni menekankan, upaya peningkatan kualitas pengelolaan desa wisata yang mesti dikerjakan oleh seluruh pengelola desa wisata Sumbar saat ini, mesti ditopang dengan keberadaan ekonomi kreatif yang bisa menggerakkan roda perekonomian masyarakat setempat.

“Sebab bagaimanapun, kehadiran desa wisata diharapkan menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat lewat sektor ekonomi kreatif seperti Homestay maupun usaha yang bisa membuka lapangan pekerjaan lainya,” jelas Doni.

Doni menuturkan, keberadaan Homestay yang layak dan representatif adalah salah satu prasyarat penting yang mesti dimiliki oleh seluruh desa yang hendak dinyatakan sebagai desa wisata.

Atas dasar itu, menurutnya, keberhasilan Desa Wisata Lawang, Kabupaten Agam yang dinyatakan sebagai juara 1 kategori Homestay terbaik dan Toilet Umum Terbersih di ADWI lalu, mesti menjadi motivasi untuk berbenah bagi desa-desa wisata Sumbar lainnya .

“Toilet adalah wajah paling depan sektor Pariwisata kita. Jika toilet kotor, tidak bersih dan tidak terurus, ini menandakan bahwa kita abai terhadap kenyamanan pengunjung. Untuk itu penghargaan yang kita terima kemarin harus menjadi motivasi berbenah  untuk lebih baik lagi,” pungkasnya kemudian. (h/fzi)

Exit mobile version