MENTAWAI, HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai diminta segera berbenah guna mempersiapkan strategi pengembangan pariwisata daerahnya. Hal ini perlu dipersiapkan guna mewujudkan cita-cita besar menjadikan Bumi Sikerei sebagai salah satu daerah tujuan wisata bahari utama di Sumatra Barat (Sumbar) kelas dunia.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Mentawai, Joni Anwar, mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan sejumlah strategi pengembangan sektor pariwisata Kabupaten Kepulauan Mentawai usai diresmikannya Bandar Udara Mentawai oleh Presiden Joko Widodo Rabu (25/10) lalu.
“Kita telah melakukan sosialisasi kepada para pelaku usaha pariwisata seperti pengelola resort, penginapan, dan travel agent bahwa saat ini kita sudah memiliki fasilitas bandara yang akan semakin mempermudah akses wisatawan menuju Mentawai,” ujarnya kepada Haluan Jumat (27/10).
Selain menyosialiasikan jadwal pasti penerbangan menuju Mentawai, sebut Joni Anwar, pihaknya juga telah mendorong para pelaku usaha resort dan homestay di Mentawai untuk memasukkan biaya tiket pesawat udara pulang pergi (PP) ke dalam paket perjalanan wisata yang tersedia.
“Namun, kita berharap kalau bisa jadwal penerbangan ke Mentawai dilakukan di atas jam 10 pagi. Sehingga passenger atau penumpang yang berasal dari Bali atau Jakarta bisa terbang direct langsung menuju Mentawai pada hari yang sama,” ucapnya.
Ia menjelaskan, per tanggal 27 Oktober 2023 ini, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Mentawai tercatat telah menyentuh angka 8.500. Jumlah itu terdiri dari 7.000 orang peselancar, serta 1.200 hingga 1.300 orang wisatawan asing non peselancar.
“Jumlah itu belum termasuk kedatangan wisatawan nusantara. Kita berharap pembukaan bandara Mentawai akan ikut menambah kunjungan wisatawan nusantara dari daerah tetangga yang sudah bosan dengan wisata darat, gunung, danau, dan sebagainya,” kata dia.
Namun di sisi lain, Joni Anwar selaku Kadisparpora Mentawai, juga menyadari bahwa potensi lonjakan kunjungan wisatawan pasca peresemian bandara, perlu diikuti dengan langkah pembenahan berbagai sub sektor usaha akomodasi penunjang sektor pariwisata yang telah ada di Mentawai saat ini.
Langkah itu dimulai dengan memberikan kemudahan perizinan bagi para pelaku usaha homestay, resort dan penginapan yang beroperasi. Mereka akan difasilitasi dalam hal pengurusan perizinan selama mengikuti aturan yang berlaku.
“Kita juga sedang berusaha untuk mengajak investor untuk berinvestasi membangun hotel berbintang di Mentawai. Proses ini sedang kita diskusikan bersama PHRI, Kadin, dan segala macamnya,” ucapnya
Satu Iven Dalam Dua Bulan
Menurut Joni Anwar, pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa waktu lalu, memang telah membuat Mentawai sepi dari penyelenggaraan iven pariwisata. Atas dasar itu, pihaknya akan segera merancang penyelenggaraan sejumlah iven dan atraksi budaya yang akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara maupun nusantara untuk datang ke Mentawai
“Ke depannya, kita akan berusaha menyelenggarakan minimal satu iven setiap dua bulan. Makanya kita sangat berharap ada dukungan penganggaran dari Pemkab Mentawai maupun provinsi,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, selain potensi keindahan alam bahari, Kabupaten Kepulauan Mentawai juga dikenal memiliki potensi pariwisata budaya dan kultur yang mempesona. Potensi dan daya tarik wisata itu, akan semakin bertambah dengan sabetan penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 l yang berhasil diraih Desa Wisata Muntei beberapa waktu lalu.
“Bahkan saat ini sudah ada pernyataan dari para peselancar internasional yang datang bahwa ombak terbaik di dunia tidak lagi di Hawai, namun adanya di Mentawai. Ini membuat kita semakin optimis bahwa Mentawai siap menjadi daerah tujuan utama pariwisata dunia,” tutupnya. (h/fzi)