BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID – Dua objek wisata berbayar di Kota Bukittinggi berhasil menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp22.706.416.500 selama tahun 2023.
Total PAD itu berasal dari retribusi objek wisata Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) sebesar Rp19.536.206.500, dan retribusi Taman Panorama Lobang Jepang (TPLJ) sebesar Rp3.170.210.000.
“Dari dua objek wisata berbayar ini, retribusi dari TMSBK masih menjadi penyumbang PAD terbesar untuk Bukittinggi,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi, Rofie Hendria, Selasa (23/1/2024).
Ia merinci, pada Januari 2023 pendapatan retribusi TMSBK sebesar Rp2,007 miliar dan TPLJ sebesar Rp305,7 juta, Februari TMSBK Rp1,351 miliar dan TPLJ Rp178,9 juta, Maret TMSBK Rp1,119 miliar dan TPLJ Rp157,3 juta.
April retribusi TMSBK Rp2,881 miliar dan TPLJ Rp398,2 juta, Mei TMSBK Rp2,290 miliar dan TPLJ Rp279,5 juta, Juni TMSBK Rp2,048 miliar dan TPLJ Rp363,8 juta.
Juli retribusi TMSBK Rp2,085 miliar dan TPLJ Rp393,9 juta, Agustus TMSBK Rp794,7 juta dan TPLJ Rp182,9 juta, September TMSBK Rp1 miliar dan TPLJ Rp188,5 juta.
Oktober retribusi TMSBK Rp1,011 miliar dan TPLJ Rp189,4 juta, November TMSBK Rp973,9 juta dan TPLJ Rp172,3 juta, Desember TMSBK Rp1,972 miliar dan TPLJ 359,1 juta.
“Kedua objek wisata tersebut tidak pernah sepi dari pengunjung. Terlebih saat momen libur sekolah, hari raya dan tahun baru. Hingga akhir 2023, tercatat ada 1.041.476 kunjungan wisatawan di dua objek wisata berbayar tersebut,” ujar Rofie. (*)