“Dana APBD itu, juga mesti digunakan untuk menambah jumlah pelaku ekonomi kreatif yang bisa dissuport dari sisi permodalan agar mereka bisa hadir dalam event KEN dengan varian produk Ekraf yang lebih bagus dan menarik,” ucapnya.
Abdi menegaskan, efek ekonomi penyelenggaraan suatu agenda pariwisata, mesti benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Terutama para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di daerah.
Oleh karena itu, akan lebih baik jika seluruh stand, Booth UMKM dan Ekraf yang disediakan pemerintah daerah pada saat penyelenggaraan event KEN disediakan dengan gratis atau disediakan dengan harga yang terjangkau dan masuk akal.
Sebab menurut dia, dalam beberapa agenda pariwisata yang digelar akhir-akhir ini, bahkan ada penyelenggara yang menyewakan stand dan Booth UMKM seharga Rp3 juta per harinya.
“Mahalnya harga sewa booth UMKM atau Ekraf ini, tentu justru kontra produktif dengan tujuan awal penyelenggaraan event, Yakninya menggerakkan ekonomi masyarakat, pelaku UMKM dan Ekraf,” pungkasnya. (*)