“Adapun komoditas yang dihasilkan 50 destinasi agrowisata ini, diantaranya kopi, teh, buah-buahan, tembakau, bunga hias, tebu, maupun sampai kepada peternakan sapi, lebah dan sebagainya,” ucapnya
Beberapa diantaranya seperti di Kabupaten Tanah Datar yang memiliki lima desa wisata. Disana setiap desa wisata memiliki potensi pariwisata agro yang berbeda-beda,
Yaitu Nagari Pandai Sikek dan Pariangan dengan potensi agrowisata jeruk dan sayur, Nagari Andaleh memiliki potensi agrowisata tanaman hias, Nagari Sumpu dengan potensi agrowisata sawo dan ikan bilih, serta Nagari Batu Bulek yang memiliki potensi tebu dan kopi.
Sementara di Kabupaten Sijunjung, terdapat empat desa wisata yang memiliki agrowisata durian dan jeruk di Nagari Latang, agrowisata durian di Silokek, agrowisata mangga dan jeruk di Batu Menjulur serta Agrowisata durian di Tanjuang Labuah.
Lalu di Kota Solok ada agrowisata bunga krisan, buah cerry dan kopi di Nagari Batu Patah Payo , serta agrowisata Sawah Solok. Begitupun di Kabupaten Solok, terdapat empat agrowisata yang tersebar di empat desa wisata.
Yaitu Agrowisata danau dan ikan bilih di Nagari Singkarak, agrowisata kebun teh, jeruk, bawang merah dan melon di Nagari Aia Batumbuak, agrowisata sayuran dan strawberry di Alahan Panjang, serta agrowisata sawah dan buah pokat di Nagari Jawi-Jawi.