“Adat mamakai syara mangato. Harus terus kita pelihara di Bumi Mekar Tuah Basamo ini,” katanya.
Tradisi pada hari keenam Lebaran ini diawali dengan berjalan sepanjang 2,5 kilometer dari Kantor Wali Nagari (Desa) Aua Kuniang menuju Surau Buya Lubuak Landua. Sedangkan para bundo kanduang (kaum ibu) juga membawa puluhan bekal atau jamba yang diisi dengan singgang ayam dan nasi kunik. (*)
Berita ini telah terbit di Liputan Eksklusif EDISI MINGGU Koran Harian Umum Haluan, 15 Mei 2022 dengan judul “Wisata Religi Lubuak Landua Tetap Diminati Wisatawan Lokal”.