Apalagi saat itu, rombongan Presiden Joko Widodo berangkat menuju daerah terdampak bencana dengan melintasi jalur alternatif Malalak yang telah terbukti aman dan nyaman di lalui oleh presiden dan rombongan.
“Kemudian dengan segala kerawanan yang ada, pemerintah daerah juga harus mulai membangun pariwisata berbasisi mitigasi bencana. Minimal hal itu harus dilakukan di 334 desa wisata yang ada di Sumbar saat ini,” tambahnya.
Selain itu, Ia juga mendorong agar pemerintah daerah segera mencabut larangan berwisata dan menyiapkan jalur-jalur perjalanan darat yang aman untuk dilewati kendaraan berkapasitas besar pengangkut wisatawan seperti bus.
Di satu sisi, sambung Zuhrizul, bencana alam yang menerjang sejumlah kabupaten/kota tujuan wisata, memang membuat berkurangnya minat perjalanan wisatawan ke Sumatra Barat,
Namun pada sisi lain, bencana tersebut seharusnya juga menjadi momentum yang tepat bagi pemerintah daerah untuk mempromosikan potensi berbagai destinasi wisata lain yang dimiliki Sumatra Barat.
“Apalagi Sumbar juga menyimpan potensi wisata bahari yang luar biasa. Mulai dari untaian pulau-pulau nan indah di pesisir Pantai Padang, Pesisir Selatan, Pariaman hingga Mentawai,” jelasnya.