PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Ade Ratman dipercaya menjadi pembuat Tabuik Subarang selama lima tahun terakhir. Kepercayaan itu ia dapat berkat kepiawaiannya menghasilkan karya miniatur Tabuik yang dijadikan hobi sekaligus diperjual-belikan.
“Karena orang yang ahli membuat Tabuik kecil, biasanya juga pandai mengerjakan Tabuik gadang. Sementara, orang yang terbiasa membuat Tabuik gadang belum tentu bisa mengerjakan miniaturnya,” katanya saat ditemui Haluan di Rumah Tabuik Subarang.
Menurut Ade, dalam mengerjakan miniatur Tabuik, perajin harus memiliki mata dan tangan yang fokus. Sebab, Tabuik kecil memiliki bahan-bahan yang kecil juga, sehingga menyulitkan dalam merangkai setiap bagiannya.
Kendati begitu, sebagai pembuat Tabuik besar atau Tabuik gadang, ia memiliki kebanggaan lebih besar dibanding ketika membuat miniaturnya.
Ade bercerita bahwa setiap menyelesaikan tugas tahunannya, ia selalu diliputi rasa haru yang mendalam. Terutama saat Tabuik pertamanya rampung, air matanya ikut menetes menyaksikan karya seninya dinikmati oleh banyak orang.
“Haru sekali ketika Tabuik yang kita kerjakan selesai dan dikeluarkan di hadapan banyak orang. Bahkan saya sampai menangis saat menyelesaikan Tabuik pertama,” ujarnya.
Patung Tabuik memiliki bentuk yang selalu sama dengan bagian-bagian yang sudah ditentukan sejak dahulu. Namun, estetika yang dihasilkan sangat bergantung pada kepiawaian tangan perajin yang mengerjakannya.