HALUANNEWS, PADANG — Sumatra Barat (Sumbar) rawan diguncang bencana geologi karena terletak di tengah urat nadi Patahan Besar Sumatra (Great Sumatran Fault), atau yang juga dikenal sebagai Sesar Semangko.
Namun, Tuhan Maha Adil. Dibalik sengsara selalu ada nikmat yang tersembunyi. Alam yang indah, arak-arakan bukit yang eksotik, bentangan danau yang memesona, himpunan bebatuan besar yang megah. Kesemuanya dimiliki Sumbar. Tertata dalam lingkup kawasan geologi terpadu yang kemudian dikenal sebagai geopark atau taman bumi.
Kondisi geografi Sumbar yang dikepung bencana memang tak selamanya disesali. Adakalanya juga harus disyukuri. Bagaimanapun, kondisi ini jugalah yang memberikan nilai jual yang tinggi bagi Sumbar. Melalui pengembangan geopark secara terpadu dan berkelanjutan, pariwisata Sumbar mesti didongkrak ke level yang lebih tinggi.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sumbar, Luhur Budianda menyebut, saat ini pihaknya tengah mendorong pengembangan konsep geopark di beberapa kawasan yang memilki potensi bentang alam, fosil dan budaya.
Sumbar sendiri diketahui telah memiliki tiga geopark berstatus Kawasan Geopark Nasional dan diharapkan dapat menjadi primadona kunjungan wisata baru di Sumbar.
Ia mengatakan, kondisi Sumbar sebagai salah satu daerah yang rawan terhadap bencana geologi, karena berada pada bagian tengah Sesar Semangko ikut menciptakan kondisi geologi yang telah membentuk bentang alam dataran tinggi, berupa pegunungan Bukit Barisan dan banyaknya gunung api, serta bentang alam pantai dan kepulauan.