Pada 2020, jumlah Wisman hanya mencapai 11.258 kunjungan. Tahun 2021 mengalami penurunan drastis dengan nihil kunjungan akibat kebijakan pembatasan perjalanan.
Kemudian pada 2022 jumlahnya kembali naik menjadi 4.142 kunjungan. Pada tahun 2023, jumlahnya melonjak tajam hingga mencapai 55.645 kunjungan. Kini, di tahun 2024, jumlah tersebut sudah terlampaui hanya dalam sembilan bulan pertama dengan total 55.650 kunjungan.
Tren positif ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir tahun seiring dengan berbagai upaya promosi pariwisata yang
dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Kegiatan budaya, keindahan alam, serta kuliner khas Minang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan, terutama dari negara-negara tetangga seperti Malaysia yang memiliki kedekatan budaya dengan Sumbar.
Menurut Sugeng, pemerintah dan pelaku pariwisata di Sumbar diharapkan dapat memanfaatkan tren positif ini dengan
meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas wisata.
“Kami berharap upaya ini dapat memperkuat posisi Sumbar sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia,” tutup Sugeng. (*)