Anggaran yang tersisa juga dialokasikan untuk program-program prioritas, seperti peningkatan pendidikan vokasi untuk mencetak lulusan siap kerja, perlindungan dan pengembangan bahasa daerah, akreditasi sekolah untuk menjaga mutu pendidikan, serta pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang akan dilaksanakan pada November 2025.
Pemerintah juga tetap berfokus pada pembangunan dan revitalisasi sekolah, meskipun pengalihan anggaran masih menunggu penyelesaian Inpres.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, memberikan apresiasi terhadap upaya Kemendikdasmen dalam mempertahankan anggaran pendidikan demi keberlangsungan program prioritas.
“Belanja ASN diselamatkan, Bansos termasuk PIP bisa terus berjalan, dan kontrak serta belanja barang yang sudah berjalan dipastikan bisa berlanjut. Program prioritas Presiden sudah dialokasikan,” ujarnya dengan lega.
Melalui pemetaan risiko dan mitigasi yang telah disiapkan, Kemendikdasmen tetap optimistis kualitas pendidikan di Indonesia akan terjaga.
“Kami berkomitmen untuk terus menjaga mutu pendidikan nasional dan memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan haknya untuk belajar dengan baik,” tutup Mendikdasmen. (*)