PADANG, HARIANHALUAN.ID — Sebanyak 205 lulusan Universitas Mercubaktijaya (UMCB) melaksanakan wisuda dan angkat sumpah pada wisuda angkatan II yang dilaksanakan di Auditorium Mercubaktijaya, Selasa (24/6). Kampus ini juga telah bertransformasi dari sekolah kesehatan menjadi universitas.
Rektor UMCB, Ises Reni didampingi Wakil Rektor I UMCB, Mitayani dan Dekan Fakultas Kesehatan dan Sains, Zulfita merincikan pada wisuda angkatan II terdapat sebanyak 205 orang yang berasal dari Fakultas Kesehatan dan Sains, yang terdiri Prodi S1-Keperawatan 144 orang, Prodi D3-Keperawatan 8 orang, Profesi Ners 20 orang dan Prodi S1-Kebidanan 7 orang dan Prodi Profesi Bidan 26 orang.
“Khusus Prodi S1-Keperawatan pada wisuda akademik mereka melanjutkan ke tahap profesi dan tanpa angkat sumpah. Para wisudawan juga mengikuti lulus uji kompetensi yang merupakan syarat kelulusan bagi prodi profesi dengan persentase Prodi D3 Keperawatan 100 persen, Prodi Profesi Ners 100 persen dan Prodi Profesi Bidan 95 persen,” ujarnya, Senin (23/6) kemarin.
Perkembangan UMCB terus berbenah dan bertransformasi dalam pengelolaan perguruan tinggi. Sesuai dengan Kemdiktisaintek tanggal 2 Mei 2025 telah mencanangkan program Kampus Berdampak yang sebelumnya Kampus Merdeka.
“Program Kampus Berdampak menjadi prioritas universitas, selain melahirkan lulusan yang berkualitas, namun juga mempunyai dampak langsung bagi masyarakat,” katanya.
Ia juga mengakui bahwa menjadi universitas menghadirkan tantangan baru, terutama dalam hal kompetisi, baik dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun swasta lainnya. Namun demikian, UMCB tetap berkomitmen untuk menghadirkan pendidikan yang lebih dekat dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Kita juga berkolaborasi LLDIKTI Wilayah X dalam kegiatan pengabdian masyarakat yaitu sunatan massal di Solok. Selain itu, kita juga mempunyai Klinik Mercubaktijaya. Sehingga peluang ini juga sekaligus mempromosikan UMCB dan memberikan dampak bagi kemaslahatan masyarakat,” ucapnya.
Terkait Prodi D3-Terapi Wicara, menjadi satu-satunya di Sumatera dan serapan tenaga kerjanya sangat tinggi dan terakreditasi unggul. Prodi lainnya juga terakreditasi baik sekali termasuk universitas, sehingga menciptakan para lulusan dengan berdaya saing tinggi di dunia kerja nantinya. “Kita terus meningkatkan kualitas SDM dengan mendorong para dosen untuk menempuh kualifikasi S3 yang sudah mendaftar 2 orang dan 3 orang dosen sedang menunggu,” katanya.
Wakil Rektor I UMCB, Mitayani menyampaikan sampai periode wisuda ini jumlah lulusan UMCB 12.858 orang dengan 8,3 persen lulusan telah bekerja di luar negeri seperti Belanda, Jepang, Qatar dan Kuwait. Untuk Prodi Terapi Wicara serapan tenaga kerja mencapai 100 persen, dan para lulusan juga bekerja di pemerintahan, swasta, perusahaan hingga klinik.
“Mahasiswa juga kita bekali dengan mata kuliah pilihan untuk Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang, ini sebagai upaya kita untuk mediasi lulusan yang akan bekerja di luar negeri,” ujarnya.
Dekan Fakultas Kesehatan dan Sains, Zulfita mengatakan S1-Keperawatan dengan unggulan prodi komplementer yang nantinya lulusan ini dapat mengaplikasikan ilmunya dalam pelayanan kesehatan di bidang keperawatan. Sedangkan D3-Keperawatan dengan unggulan Prodi Home Care di mana pasien dapat perawatan lanjutan di rumah seperti pasien yang alami stroke, pasien terminal di mana pengobatan secara maksimal tetapi tidak dilanjutkan di rumah sakit seperti kemoterapi.
“Lulusan D3-Keperawatan sangat dibutuhkan masyarakat dan kita juga telah bekerja sama dengan rumah sakit di Padang maupun luar kota seperti Pekanbaru. Untuk S1-Kebidanan dengan unggulan pemberdayaan perempuan untuk meningkatkan ketahanan keluarga bekerja sama dengan BKKBN Sumbar dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Sumbar. Kerja sama dengan BKKBN untuk meningkatkan ketahanan keluarga dengan meningkatkan bidan sebagai perantara,” katanya. (*)