PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman menargetkan pembangunan fisik Sekolah Rakyat akan dimulai pada tahun 2026 mendatang. Wali Kota Pariaman, Yota Balad, menyebutkan bahwa lokasi sekolah tersebut akan dibangun di Desa Kampung Gadang Padusunan, Kecamatan Pariaman Timur.
Saat ini, salah satu tantangan yang masih dihadapi adalah pemenuhan lahan seluas enam hektar sebagai syarat dasar pendirian gedung sekolah. Pemko Pariaman telah memiliki dua hektar lahan dan masih membutuhkan tambahan empat hektar lagi untuk memenuhi ketentuan tersebut.
“Kita membutuhkan lahan seluas empat hektar lagi untuk lokasi pendirian Sekolah Rakyat. Targetnya tahun 2026 sudah dijalankan pembangunannya, sehingga penerimaan murid bisa dilakukan pada 2027,” kata dia usai menghadiri acara serah terima zakat Baznas Kota Pariaman, Jumat (18/7).
Sekolah rakyat ini merupakan program pendidikan berbasis sosial yang digagas oleh Pemko Pariaman sebagai solusi bagi masyarakat yang membutuhkan akses pendidikan tanpa beban biaya. Selain bebas biaya sekolah, siswa akan mendapatkan fasilitas lengkap seperti asrama gratis, seragam, perlengkapan sekolah, bahkan uang saku.
Menurut Wali Kota, program ini diharapkan dapat menciptakan kesetaraan dalam akses pendidikan, terutama bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera di Kota Pariaman dan sekitarnya. “Sekolah rakyat akan menjadi angin segar bagi masyarakat karena diselenggarakan sepenuhnya gratis,” jelasnya.
Pemko Pariaman sebelumnya sudah memperoleh restu untuk pengusulan pembangunan Sekolah Rakyat dari pemerintah pusat. Setelah restu didapatkan, langkah selanjutnya langsung diproses, yaitu menyiapkan lahan sebagai persyaratan utama.
Dengan target pembangunan fisik pada tahun 2026, Pemko berharap proses penyiapan lahan dan dokumen teknis dapat tuntas pada akhir 2025. Jika semua berjalan lancar, penerimaan murid pertama direncanakan dimulai pada tahun ajaran 2027.
“Kalau lahan sudah rampung dan dokumen teknis beres, kita langsung mulai pembangunan tahun 2026. Harapannya, tahun ajaran 2027 sudah bisa menerima siswa angkatan pertama,” ujar Yota.
Program Sekolah Rakyat ini sekaligus menjadi bagian dari upaya Pemko Pariaman meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) melalui sektor pendidikan. Selain memberi akses belajar, fasilitas asrama akan menumbuhkan semangat belajar dan kemandirian siswa sejak dini.
“Ada kuota 1000 siswa yang akan mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat setiap tahunnya. Sistem pendidikannya boarding school, dengan guru disediakan tempat tinggal karena tidak boleh jauh dari sekolah,” jelasnya. (*)