BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID – Universitas Negeri Padang (UNP) melalui Program Multidisiplin Kemitraan Masyarakat (PMKM) menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembuatan Asesmen Autentik Digital bagi guru MAN 2 Bukittinggi. Kegiatan ini berlangsung Jumat (22/8/2025), di aula MAN 2 Bukittinggi dengan melibatkan seluruh guru madrasah sebagai peserta.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kolaborasi antara UNP dan MAN 2 Bukittinggi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan penilaian yang sejalan dengan konsep Education for Sustainable Development (ESD). Tim pengabdian UNP terdiri atas Dr. Emiliannur, M.Pd., Yusni Atifah, S.Si., M.Si., dan Yolandafitri Zulvia, SE, M.Si., dengan dukungan anggota pengabdian Annifah, S.Pd., Ananda Fadila, dan Sri Ramadhani Dar.
Ketua PMKM UNP, Dr. Emiliannur, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk nyata kerja sama antara perguruan tinggi dan sekolah mitra. “Melalui bimtek ini, kami berharap guru-guru dapat memperoleh pemahaman, pelatihan, serta praktik langsung dalam merancang dan mengimplementasikan asesmen digital yang berkualitas, kreatif, dan berdampak positif bagi siswa,” ujarnya kepada Haluan Sabtu (23/8/2025)
Acara ini dibuka secara resmi oleh PLh. Kepala MAN 2 Bukittinggi, Wedi Nofrian, S.Pd.I., M.Pd. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa guru memiliki peran penting dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran. “Teknologi memungkinkan guru mengakses materi terkini, menciptakan konten interaktif, mempersonalisasi pembelajaran, serta memfasilitasi kolaborasi dan evaluasi yang lebih efisien,” jelasnya.
Sesi pertama diisi oleh Yolandafitri Zulvia, SE, M.Si. yang memaparkan konsep Sustainable Development Goals (SDGs). Ia menjelaskan bahwa SDGs merupakan agenda global yang disepakati seluruh negara anggota PBB untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan pada tahun 2030, dengan 17 tujuan dan 169 target yang saling terhubung.
Pada sesi kedua, Dr. Emiliannur, M.Pd. mengupas konsep Education for Sustainable Development (ESD) yang bertujuan mengembangkan kompetensi individu agar mampu merefleksikan tindakan mereka, baik secara sosial, budaya, ekonomi, maupun lingkungan. Ia menekankan bahwa asesmen autentik sangat diperlukan untuk mengukur kemampuan siswa secara komprehensif, terlebih di era digital yang terus berkembang.
Sebagai tindak lanjut, tim pengabdian memberikan pendampingan teknis kepada guru dalam merancang asesmen autentik digital menggunakan platform Liveworksheet dan Wizer.me. Guru-guru diberikan kesempatan untuk berlatih membuat asesmen, kemudian mempresentasikan hasilnya di hadapan peserta dan narasumber.
Dua orang guru berkesempatan mempresentasikan asesmen digital yang telah mereka rancang, yang mendapat apresiasi langsung dari tim pengabdian. Sebagai bentuk penghargaan, pemateri memberikan reward kepada tiga guru dengan nilai posttest tertinggi, yakni Ahsanul Husna, Alimun Hakim, dan Suci Mairozasya.
Antusiasme peserta terlihat sepanjang kegiatan. Para guru mengaku bimbingan teknis ini sangat membantu mereka memahami konsep asesmen autentik sekaligus menguasai penggunaan teknologi pembelajaran. Mereka juga berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut untuk memperkaya kompetensi guru di bidang digitalisasi pendidikan.
Wakil Kepala Kurikulum MAN 2 Bukittinggi, Deswita, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Terima kasih banyak atas waktu dan ilmu yang diberikan kepada kami. Semoga komunikasi dan kerja sama ini terus berlanjut di masa depan. Hari ini kami melihat guru MAN 2 Bukittinggi sudah mulai menguasai aplikasi yang diajarkan, dan semoga bisa diterapkan dalam proses belajar mengajar,” ungkapnya.
Kegiatan PMKM ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keterampilan digital guru, tetapi juga mendorong penerapan asesmen yang lebih inovatif, variatif, dan berkelanjutan. Dengan sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah, pembelajaran yang adaptif dan berbasis teknologi diyakini akan semakin mendukung tercapainya tujuan pendidikan berkelanjutan di Indonesia. (h/isr)