Ketua MGMP Bahasa Jepang Cabdin 1, Afis Alhadi menyebut Nihongo Camp dirancang agar pelajar dapat menggunakan bahasa Jepang sederhana sekaligus memperluas jejaring.
“Kami ingin siswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga berinteraksi, berkreasi, dan membangun relasi sesama pengguna bahasa Jepang,” ujarnya.
Koordinator Panitia, Paulina Sensei menambahkan, di akhir kegiatan para peserta dibagi dalam 10 kelompok untuk mempresentasikan yurukyara buatan mereka dalam bahasa Jepang.
“Dengan begitu siswa bisa langsung mempraktikkan bahasa Jepang dengan cara menyenangkan,” katanya.
Sementara itu, Bobby, pengajar dari SMAN 9 Pekanbaru sekaligus Ketua MGMP Bahasa Jepang Riau, mengaku tertarik untuk mengadopsi model kegiatan serupa di wilayahnya.
“Konsepnya bagus karena berpusat pada siswa dan membuat mereka lebih aktif,” ujarnya.
Partisipasi empat sekolah dari Padang Panjang diharapkan mampu memperkuat silaturahmi, meningkatkan motivasi, sekaligus mengasah keterampilan berbahasa Jepang di kalangan pelajar. (*)