PADANG, HALUAN- Universitas Andalas (UNAND) menunjukkan keseriusan untuk menjadi kampus berkelas dunia. Upaya itu diwujudkan melalui asesmen internasional yang dilakukan Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA) terhadap Program Studi Sastra Minangkabau serta Program Studi Sastra Inggris yang terdapat di kampus ini.
Rektor UNAND, Efa Yonnedi menyampaikan, selama dua hari, 27–28 Agustus 2025, tim ahli FIBAA melakukan evaluasi terhadap standar pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dari dua prodi di Fakultas Ilmu Budaya.
Ia menegaskan, khusus untuk Satra Minangkabau, nilai global yang terkandung dalam budaya Minangkabau menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa internasional. Maka dari itu, pihaknya akan terus mempromosikan Sastra Minangkabau agar semakin diminati, tidak hanya oleh mahasiswa lokal, tetapi juga mahasiswa internasional.
“Budaya Minangkabau ini unik, mulai dari makanan, adat, hingga alam yang membentang. Itu menjadi magnet bagi mahasiswa luar negeri untuk datang dan mencicipi studi di Sumbar, khususnya di UNAND. Kami ingin menjadikan Sastra Minangkabau ini sebagai kebanggaan akademik yang mampu bersaing di ranah global,” ujar Efa.
Ia menyebut, melalui asesmen FIBAA akan diketahui apakah program studi sudah memenuhi standar global atau masih ada yang perlu diperbaiki. Asesmen FIBAA mengukur sejumlah indikator, mulai dari kesesuaian kurikulum dengan standar Eropa, ketersediaan sarana dan prasarana, hingga kualitas dosen.
“Standar dosen juga harus standar Eropa, baik dari segi publikasi maupun inovasi dalam mengajar,” tuturnya.
Selain itu, katanya, penilaian juga menyasar kualitas alumni serta kontribusi riset dan publikasi ilmiah yang berdampak langsung pada masyarakat.
Ia memaparkan, saat ini UNAND sudah memiliki 25 program studi terakreditasi internasional, baik oleh FIBAA, The Royal Society of Chemistry, Accreditation Agency for Degree Programs in Engineering, Informatics, Natural Sciences, and Mathematics (ASIIN), Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET), maupun Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE).
Khusus oleh FIBAA, beberapa prodi yang telah terakreditasi di antaranya Sastra Jepang dan Sastra Indonesia pada Fakultas Ilmu Budaya, serta tiga prodi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yakni Akuntansi, Manajemen, dan Ekonomi baik di jenjang sarjana maupun magister.
Ketua LPM UNAND, Prof. dr. Hardisman, M. HID., Dr. PH. menyampaikan, akreditasi internasional FIBAA merupakan salah satu akreditasi yang dikerjakan oleh LPM untuk mencapai visi dan misi UNAND sebagai universitas berkelas dunia.
Untuk memenuhi standar internasional kurikulum dan fasilitas pendukung perkuliahan mahasiswa juga harus memiliki standar internasional. Standar tersebut dapat dipastikan melalui asesmen oleh badan akreditasi internasional seperti FIBAA.
“Selain FIBAA kami juga sedang menyiapkan akreditasi internasional lainnnya yaitu, ACQUIN untuk kluster untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sebanyak 13 prodi, dan juga IABEEE untuk Fakultas Teknik, Prodi Teknik Lingkungan, Teknik Elektro, Teknik Mesin, dan juga untuk Fakultas Teknologi Informasi, Prodi Sistem Informasi, Komputer dan Teknik Komputer,” tukasnya.
Sekretaris LPM UNAND, Dr. Elly Delfia, S.S., M. Hum menambahkan, akreditasi internasional FIBAA untuk Fakultas Ilmu Budaya terlaksana atas dukungan berbagai pihak, mulai dari Tim LPM, jajaran pimpinan universitas, Fakultas Ilmu Budaya, dosen-dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dan alumni. (*)