Kakanmenag menyampaikan tiga hal yang perlu dibina dan dijaga untuk berkerja sama dengan baik, yaitu pertama orang tua harus memberikan amanah sepenuhnya untuk guru dalam mendidik anak-anak di madrasah. Kedua, guru harus memperbaiki niat yang ikhlas dalam mentransfer ilmu terhadap peserta didik. Ketiga, peserta didik harus didukung dengan niat yang ikhlas dari dirinya sendiri dalam belajar, untuk mendapatkan ilmu yang diberikan oleh guru.
Gerakan Literasi
Tahun ini, MTsS Lubuk Kilangan dinobatkan sebagai penggiat literasi terproduktif dalam menulis buku dan satu satunya madrasah di Sumbar dengan 100 persen gurunya menulis buku ber ISBN. Dan keistimewaan pelepasan tahun ini, seluruh siswa kelas IX yang tamat menulis dan menerbitkan buku antalogi tentang cinta dan persahabatan.
Pada acara pelepasan siswa itu juga juga diserahkan karya tulis sebanyak dua puluh dewan guru MTsS Lubuk Kilangan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang, H. Edy Oktafiandi. Karya tulis itu sebagai gerakan literasi di sekolah tersebut.
Dua puluh tenaga pendidik tersebut, yakni Zulmaidi dengan karya berjudul “Mengenal Lebih Dekat Waqaf dan Infak”. Helfi Busra berjudul “Kupas Tuntas Materi Fiqih Kelas VII dan Gerimis Senja”. Kardinal berjudul “Perancangan Sistem Informasi Teori dan Implementasi Berbasis Web”. Welmi Fonni Desrizal berjudul “Belajar Matematika yang Menyenangkan”. Welda Elfayeni berjudul “Perjalanan Cinta Guru Sejuta Aksara”.
Arni Rama Yanti berjudul “Tak Semanis Secangkir Kopi”. Siti Aisyah berjudul “Puzzle Cinta Sang Bunda”. Miswarni berjudul “Sebening Mutiara Didasar Hati”. Mutiara Zahrati berjudul “Resep Cemilan Olahan Ubi”. Sepuluh, Indra Saputra berjudul “Kumpulan Hadits Tingkat SMP/MTs”.
Mailida Irnis berjudul “Closer To English (For Sevent Grade Students Of Junior High School)”. Riri Noviyanti berjudul “Ketika Hidup Berkata”. Risa Mailisa berjudul “Kreasi Tari Selendang”. Lima belas, Miftahul Jannah berjudul “Mendidik Cinta Mendadak Jodoh”.