Dari segi makanan pun, Viona mengatakan makanan di Jepang kebanyakan cenderung manis. Sebagai orang Minang, Viona merasa sedikit ada kurang saat makan siang tanpa cabai.
“Saya rindu Randang, gulai terutama masakan mama di rumah dan nasi goreng masakan papa. Satu lagi, saya sangat rindu dengan jajan pentol yang sering saya beli di Pasar Pusat Padang Panjang,” ungkapnya.
Lebih kurang tiga bulan berada di Jepang, masih panjang waktu yang harus dijalani Viona untuk mewujudkan mimpi dan membanggakan orang tua dan juga membawa nama baik Kota Padang Panjang.
Saat ini, Viona berharap setelah mengikuti program belajar, ia bisa lulus JLPT N2 dan bisa melanjutkan ke jenjang S2 dengan mencari beasiswa di universitas yang ada di Jepang.
Sementara itu, Viona juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pemko Padang Panjang terutama kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) yang bekerja sama dengan LPK Yakuri yang sudah menjembatani dirinya untuk bisa sampai ke negeri Sakura.
Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada wali kota yang telah memberi kesempatan kepada dirinya dan mengarahkan bantuan kepada dinas terkait. Sehingga dirinya bisa belajar dan bekerja di salah satu negara impiannya.