“Salah satu dasar untuk membuat gedung sendiri adalah misi sosial dengan biaya sekolah yang terjangkau oleh masyarakat setempat. Tidak ada misi komersial di TK ini,” ujarnya.
Ia menjelaskan, TK yang akan dibangun tersebut berdiri diatas lahan seluas 1.200 meter dengan biaya pembangunan mencapai sebesar Rp450 juta. Menurutnya, TK belum memiliki gedung sendiri karena terkendali lahan. Namun belakangan ini, kendala lahan telah bisa diatasi masyarakat secara bersama sama dengan membebaskan lahan untuk fasilitas umum di samping Mesjid Al Muttaqin.
Salah seorang tokoh masyarakat, Dasril Arfa mengatakan, pembangunan TK tersebut bisa berjalan dengan baik, jika masyarakat bahu membahu secara bersama sama baik materil maupun moril.
“Tidak bisa pembangunan ini diserahkan saja kepada panitia. Tapi harus secara bersama-sama. Kita berharap Bupati Agam, anggota dewan dan masyarakat baik di kampung dan di rantau ikut berpartisipasi,” tutur Dasril pensiunan pilot Garuda. (*)