“Kerjasama Unram dan PNP diharapkan bisa langsung diaplikasikan ke lapisan masyarakat. Karena Pulau Lombok adalah daerah wisata, diharapkan kolaborasi ini melahirkan startup pariwisata,” pungkasnya.
Welcome speak dari Rektor Unram, Prof. Bambang Hari Kusumo dalam pembukaan International Conference 4th ICAITI yang publikasinya diterbitkan oleh jurnal internasional yang terindeks Scopus, 15 Maret 2022.
Ia juga menunjukkan kondisi tenun suku Sasak saat ini yang potensial menjadi objek pengabdian kepada masyarakat oleh kedua perguruan tinggi yang mengadakan kerjasama. Para penenun suku Sasak hanya digaji Rp 15 Ribu dari koperasi setiap hari, sedangkan penjualan tenunan itu hanya mengharapkan transaksi dari pengunjung objek wisata.
ICAITI 2021; Inisiatif “Duo R”
Dalam sambutannya pada pembukaan ICAITI, Prof. Adiwijaya juga menyinggung kondisi di Tel-U yang dipimpinnya. Di Tel-U, kegiatan penelitian diselenggarakan oleh dosen Tel-U sebagai ketua dan dosen dari perguruan tinggi lain sebagai anggota. Biasanya ditambah peneliti dari perguruan tinggi luar negeri.
Kepada peneliti diberikan dana penelitian yang relatif lebih besar, bahkan lebih besar dibanding dana Kementerian Kemdikbud. Kenapa?
“Karena penelitian itulah yang akan membawa nama Tel-U semakin go international!,” terangnya.
Di samping mengucapkan terima kasih kepada Direktur PNP, Ketua Jurusan TI PNP, Rektor Tel-U ini juga mengucapkan terima kasih khusus pada duet “Duo R (Rochmat dari Tel-U) dan (Rahmat dari PNP) atas inisiasi mereka menggelar ICAITI 2021.
Sambil bercanda Adiwijaya menyatakan, Duo R ini seperti duet antara NU dan Muhammadiyah. Biasanya nama “Rochmat” itu pasti NU dan “Rahmat” pasti Muhammadiyah, jelasnya.
“Dan saya sampaikan kepada “Duo R”, konperensi berikutnya harus dilaksanakan betul-betuk di luar negeri agar semakin terasa internationalnya”, demikian ia mengakhiri. (*)