“Sebenarnya saya malu, masa berhutang? Tapi teman ini sendiri yang menawari dan bilang kalau nyicilnya lama tidak apa-apa. Insyaallah ada rezeki langsung saya ganti,” kata Nofri.
Tidak hanya untuk dirinya sendiri, ilmu yang sudah Nofri dapatkan di WIT 2022 akan segera dia bagikan ke rekan pendidik lain di daerahnya. Nofri sudah mengajukan ke dinas pendidikan setempat dan sudah disetujui.
Sebelumnya, Nofri memang sudah sering mengikuti berbagai pelatihan yang ada. Beberapa dari pemerintah setempat atau dari komunitasnya, yakni Komunitas Guru Belajar Nusantara di Pesisir Selatan. Apabila ada pelatihan di kecamatan, dia harus menempuh perjalanan hingga 2,5 jam menggunakan sepeda motor. Meskipun perjalanannya cukup melelahkan, Nofri yakin apa yang diperjuangkannya akan bisa bermanfaat untuk murid dan rekan pendidik di sekitarnya.
Untuk guru yang juga mengajar di daerah pelosok seperti dirinya, Nofri berpesan untuk tetap semangat demi murid. Kekurangan fasilitas seharusnya tidak menjadi persoalan yang berarti jika ada kemauan.
“Misalnya, daerah kita tidak ada internet, pasti tetap ada kok di kantor-kantor desa atau bahkan KUA. Datanglah, jelasin baik-baik kalau kita juga butuh pakai, pasti welcome sekali. Jangan pernah berputus asa, pasti ada jalan untuk murid-murid kita,” tutur Nofri. (*)