Ia menyebutkan, mengharapkan anggaran DAK rasanya sangat riskan, karena jumlah peserta anak didik tahun ke tahun selalu menurun. Selain itu, sekolah ini sangat kekurangan SDM, baik dari tenaga pengajar maupun daya saing siswa.
Dikatakan Zaherman, kini di SMAN 1 IV Koto Aur Malintang hanya ada 11 orang aparatur negeri sipil (ASN), sisanya tenaga honor yang mau tidak mau menyerap dana BOS. Sedangkan siswa di sekolah ini tak sampai 300 orang.
“Dengan kondisi seperti, kami harus bekerja keras. Belum lagi hambatan lain dukungan lingkungan sekolah,” kata Zaherman mengakhiri. (*)