HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pemkab Pessel) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) selalu komitmen untuk memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Pesisir Selatan.
Berbagai program inovatif yang didukung pemerintah, seperti sekolah penggerak berbasis transformasi merdeka belajar guna terciptanya pelajar Pancasila dan Pronasa (Program Nagari Bersekolah), sebagai strategi untuk pengembangan diri siswa untuk menciptakan anak didik yang memiliki ilmu pengetahuan agama kuat, handal dan ilmu pengetahuan Teknologi (Iptek) yang tinggi, serta mampu untuk memenangkan persaingan dalam mencapai cita-citanya, untuk tujuan hidup lebih baik dan sejahtera.
Selain itu, untuk menutupi kekurangan anggaran operasional sekolah-sekolah dari dana BOS, Pemkab Pessel juga mengalokasi anggarannya untuk BOSDA (Bantuan Operasional Sekolah Daerah) sejak 2021 lalu untuk SD dan SMP. Untuk tahun ini dialokasikan sebesar Rp5,9 miliar.
“BOSDA merupakan wujud komitmen Pemkab Pessel di bawah kepemimpinan Bupati Rusma Yul Anwar dan Wakil Bupati Rudi Hariyansha, untuk kemajuan dunia pendidikan dan kebudayaan di daerah ini sejak 2021 lalu, sehingga jumlah anak yang putus sekolah tingkat SD dan SMP sangat minim,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan, Salim Muhaimin yang disampaikan melalui Kepala Bidang Sekolah Dasar, Lendra, di saat acara peresmian program menulis bagi peserta didik dengan tema “Koran Haluan Masuk ke Sekolah”, Rabu (15/2/2023).
Ia mengatakan, Disdikbud Kabupaten Pesisir Selatan merupakan gerbong yang sangat besar dibandingkan dengan OPD lainnya di daerah tersebut, karena daerahnya yang sangat luas dan banyaknya jumlah anak dalam usia pendidikan sekolah dasar, sehingga menyerap anggaran yang cukup besar.
“Selama ini berbagai program yang kami lakukan kurang terekspos, kami memerlukan dukungan dan sinergi dengan media untuk menyosialisasikan berbagai program atau kegiatan yang telah dan akan dijalankan supaya sampai ke masyarakat,” kata Lendra.