HARIANHALUAN.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) akan berusaha meningkatkan kemampuan menulis guru dan siswa. Salah satunya menulis di Harian Haluan pada halaman Haluan Koran sekolah yang terbit setiap Rabu sebanyak dua halaman.
Kemampuan menulis yang dimaksud adalah kemampuan mengungkapkan gagasan atau ide menjadi sebuah karangan. Dalam merangkaikan kalimat yang indah, diperlukan sebuah keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa terbagi menjadi empat, yakni menyimak/mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.
Hal itu diungkapkan Salim Muhaimin, Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan, ketika menerima kedatangan Pimpinan Umum Haluan, Zul Effendi dan rombongan, beberapa waktu lalu.
“Insyaallah, program baik ini akan mendapatkan dukungan penuh dari seluruh pejabat Disdikbud serta para guru dan kami pihak Disdikbud akan segera mengondisikannya kapan jadwal pelatihan guru dan siswa menulis ini kepada para Korwil Disdikbudcam, sebagai perpanjangan pejabat pemerintah di daerah kecamatan,” katanya.
Ia menegaskan bahwa sampai pada 14 Maret 2023, telah tercatat dan terdaftar sejumlah nama penulis buku dan model, serta judul buku baru yang ditulis oleh guru dan telah dicetak bukunya bisa dilihat di Badan Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Pesisir Selatan.
“Alhamdulillah, sudah ada 150 guru kita yang berhasil menulis buku dengan berbagai judul menarik dan terkini. Para guru ini berasal dari berbagai guru mata pelajaran di lingkungan sekolah mulai TK, SD dan SMP pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan,” katanya.
Salim Muhaimin mengatakan bahwa menulis merupakan sebuah wadah bagi para guru untuk membagi pengalamanya sebagai guru. Untuk menulis ini ada wadahnya se-Indonesia, yaitu Guru Menulis Indonesia (GMI) berawal dari ide sederhana guru-guru Indonesia untuk berbagi melalui tulisan sederhana.
GMI mempunyai harapan, agar seluruh guru di Indonesia terbiasa untuk menulis dan hasil karyanyanya dapat menginspirasi para sahabat guru maupun orang lain. (*)