Erianto mengatakan, untuk asal santri di Rumah Tahfiz Ibnu Nazar, ada yang berasal dari Jorong V Suku Canduang, Jorong Gantiang Koto Tuo, Lubuak Aua, Batu Balantai, dan beberapa nagari tetangga di Kecamatan Baso.
Kesemua santri itu dibimbing oleh 10 orang pengajar di Rumah Tahfiz Ibnu Nazar. Saat ini, penghafalan santri tercatat yang aktif sebanyak 92 santri, dengan hafalan bervariasi, yaitu sekitar 22 santri hafalan 1 juz lebih.
Selanjutnya sembilan santri hafalan 1,5 juz, kemudian dua santri hafalan 2,5 juz. Sedangkan, santri yang sudah melanjutkan sekolahnya, namun sebagiannya masih mengabarkan hafalan mereka.
“Harapan kami, semoga nantinya santri ini bisa menjadi penghafal Al-Qur’an dan bisa menjadi generasi yang berakhlak mulia,” katanya. (*)