PADANG, HALUAN – Tim Dosen Politeknik Negeri (PNP) Padang yang terdiri dari, Era Alfansyuri, ST. MT, Mukhlis, ST., MT, Enita Suardi,ST.,MT, Lusyna,ST.,MT dan Indra Agus,ST.,MT memberikan pelatihan survey pemetaan dengan GPS Geodetik kepada guru-guru SMKN 5 Padang, Kamis (3/11).
Mukhlis,ST.,MT sebagai dosen yang memberikan pelatihan dalam kegiatan tersebut mengatakan, SMKN 5 Padang memiliki 8 jurusan yang terbagi dalam kejuruan teknik. “Dalam usaha meningkatkan pengetahuan tentang GPS Geodetik maka perlu dilakukan pelatihan kepada guru pengajar di SMKN 5 Padang. Sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan guru-guru, dan nantinya dapat meneruskan ke peserta didiknya,” katanya. Mukhlis mengatakan, pelati han ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat , sebagai salah satu tri dharma perguruan tinggi.
Ia menuturkan, ilmu survey pemetaan dapat dibedakan menjadi beberapa bidang studi yaitu geodetic engineerin photogrammetry, cartography dan plane surveying. Geodetic engineering mem pelajari tentang penentuan bentuk dan ukuran bumi, medan gravitasi dan pembuatan jaringan kontrol sedangkan photogrammetry mempelajari tentang seluruh aspek pengukuran dan pemetaan dengan foto udara dan citra satelit.
Adapun cartography merupa kan cabang ilmu survey dan pemetaan yang meliputi aspek seni, ilmu dan teknologi pem buatan peta dan penyajian objek pada peta. Plane surveying mempelajari pengukuran dalam areal yang terbatas sehing ga efek kelengkungan bumi dapat diabaikan. Plane surveying atau juga dikenal dengan ilmu ukur tanah banyak dipakai pada pekerjaan topographic surveying atau pekerjaan pembuatan peta dasar, penentuan batas-batas tanah atau cadastral surveying serta untuk pekerjaan rekayasa dan konstruksi bangunan sipil dan gedung.
Plane surveying juga banyak dipakai pada pekerjaan pengukuran lahan pertanian. Pekerjaan survey pemetaan merupakan pekerjaan awal sebelum dilakukan rencana pendahuluan pekerjaan untuk mendapatkan batas-batas daerah pekerjaan, bentuk topografi daerah pekerjaan. “Survey pemetaan membutuhkan tenaga-tenaga terampil yang mahir membaca peta dan mampu menggunakan alat-alat pengukuran seperti water pass dan theodolite dan yang lain nya,” kata Mukhlis.
Sehubungan di SMKN 5 Padang, kata dia, selama ini materi pengukuran baru terba tas pada pengukuran jarak, arah, sudut dan beda tinggi meng gunakan alat-alat pengukuran dengan waterpass dikarenakan para guru belum mengenal teknologi GPS Geodetik Sementara, teknologi pengukuran GPS Geodetik memiliki banyak kelebihan seperti dapat menyingkat waktu pengukuran dengan data yang lebih akurat dan memiliki presisi yang tinggi serta dapat mencakup areal yang cukup luas.
“Berangkat dari berbagai kelebihan pengukuran GPS Geodetik tersebut, maka dari itu kita mengadakan pelatihan ini kepada guru-guru di SMKN 5 Padang. Semoga ini bisa bermanfaat untuk diteruskan kepada peserta didik,” tukas Mukhlis,ST.,MT. (h/len)