“Sebagai sebuah lembaga pendidikan sudah seharusnya disiplin menjadi budaya madrasah dalam bentuk pembiasaan sehari-hari,” ujar Amri.
Menurutnya, kegiatan lokakarya sengaja diadakan di luar madrasah agar warga merasakan suasana baru dan merasa fresh, sehingga akan terlahir ide-ide baru dan menarik untuk dimasukan dalam program madrasah.
Dalam lokakarya ini, kata Amri, selain menyusun perencanaan program baru untuk menyambut tahun ajaran 2024-2025, juga dilanjutkan dengan penyampaian laporan pertanggungjawaban program kepala tata usaha, wakil kepala madrasah, kepala perpustakaan dan kepala laboratorium.
“Melalui lokakarya 2024 ini diharapkan MAN 2 Bukittinggi dapat menghadirkan transformasi baru dengan program-program baru, yaitu peningkatan pelayanan pendidikan untuk siswa, peningkatan hasil belajar dan mutu lulusan, sehingga kedepannya semakin menunjukan eksistensinya,” kata Amri.
Ia menambahkan, beberapa pembaharuan yang dirancang dalam lokakarya yaitu tentang pemantauan disiplin siswa dengan scan QR setiap masuk dan keluar madrasah, serta pembuatan kelas riset. Begitu juga dengan promosi madrasah yang terus ditingkatkan pemanfaatannya.
“Ke depan kita berharap dengan perencanaan baru dan evaluasi yang kita lakukan selama lokakarya ini, dapat menjadikan MAN 2 Bukittinggi menjadi madrasah level menengah di Indonesia dan tentunya menjadi madrasah tujuan dan pilihan,” tuturnya. (*)