BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID – Implementasi Kurikulum Merdeka bertujuan mendorong pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa dengan menekankan pengembangan karakter, kompetensi dasar dan keterampilan abad 21. Dengan demikian, siswa diharapkan tidak hanya unggul dalam pengetahuan akademis, tetapi juga memiliki kecerdasan spiritual, keterampilan sosial dan emosional yang kuat.
Hal tersebut disampaikan Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi Tri Andriani Djusair didampingi Plt. Kasi Pendidikan Madrasah Amar Albar Antoni ketika membuka kegiatan bimbingan teknis Implementasi Kurikulum Merdeka MTs-MA swasta se-Kota Bukittinggi, pekan lalu.
“Melalui bimtek ini diharapkan para peserta mendapatkan berbagai materi dan pelatihan yang mendalam mengenai konsep dan strategi penerapan Kurikulum Merdeka. Pada bimtek ini juga berkesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan para narasumber yang berkompeten dibidang pendidikan,” tuturnya.
Kurikulum merdeka lanjut Tri Andriani Djusair, bukan berarti bebas melakukan apa saja. Kurikulum merdeka bukan hanya merdeka atau bebas, tapi terkontrol. Paradigma lama, guru lebih tua semalam dari pada murid tidak berlaku lagi.
“Jadilah pendidik hebat dengan Istilah BATIK yaitu Brave (berani melakukan perubahan kearah yang lebih baik), Action (Aksi nyata dengan merealisasikan ide bagus), Totality, Integrasi dan berinovasi serta Kompetitif,” ungkapnya.(h/wet)
Teks Poto : Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi Tri Andriani Djusair ketika membuka kegiatan bimbingan teknis Implementasi Kurikulum Merdeka MTs-MA swasta se-Kota Bukittinggi, pekan lalu.