Departemen Agroindustri UNP Kampus Sijunjung Gelar Program Pemberdayaan di Nagari Talang Babungo

SIJUNJUNG, HARIANHALUAN.ID– Universitas Negeri Padang (UNP) Kampus Sijunjung melalui Departemen Agroindustri Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) memprakarsai program peningkatan produk unggulan daerah di Nagari Talang Babungo Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok.

Pembukaan program dipimpin langsung oleh Wali Nagari Talang Babungo Hafizur Rahman dan Program tersebut dilakuan dengan tujuan memperkuat perekonomian lokal dan memberdayakan masyarakat setempat. Fokusnya kali ini, pendampingan budidaya dan pengolahan pasca panen tebu, yang diakui memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut.

Hafizur Rahman dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada pihak UNP atas inisiatif tersebut. Sebab selama ini Nagari Talang Babungo telah lama melakukan berbagai kerjasama dengan UNP dalam berbagai bidang seperti pegembangan potensi di sektor ekonomi, pariwisata maupun pemberdayaan masyarakat.

“Nagari Talang Babungo telah lama bekerja sama dengan UNP dalam berbagai inisiatif pengembangan potensi, baik di sektor ekonomi, pariwisata, maupun pemberdayaan masyarakat. Kami sangat mengapresiasi kerja sama yang berkelanjutan ini,” ujarnya Minggu (22/9).

Pihaknya juga berharap agar kerjasama yang selama ini terjalin bisa terus berjalan dan berkesinambungan antara Universtas Negeri Padang dalam berbagi ilmu dengan masyarakat. Tujuannya, bisa meningkatkan perekonomian lokal dengan menitikberatkan pada pendampingan budidaya dan pengolahan pasca panen tebu, yang dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut.

Semetara itu, Dekan FMIPA UNP Yulkifli yang juga hadir dalam acara tersebut menegaskan komitmennya pihak UNP untuk terus mendukung masyarakat Nagari Talang Babungo dalam pendampingan kepada masyarakat.

“UNP berkomitmen untuk selalu hadir dalam mendampingi kegiatan peningkatan potensi unggulan daerah, terutama di sektor ekonomi dan pariwisata. Kami yakin bahwa dengan sinergi yang kuat, kita dapat mencapai hasil yang optimal,” ungkapnya.

Lebih lanjut Yulkifli mengatakan bahwa program ini dipimpin oleh Resti Fevria selaku Kepala Departemen Agroindustri dibawah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNP. Ia memiliki pengalaman luas dalam pendampingan masyarakat dan pengembangan produk pertanian serta didukung oleh narasumber ahli seperti Santi Diana Putri dan Roni Jarlis.

“Program ini menggabungkan pengetahuan akademik dengan praktik lapangan untuk meningkatkan kapasitas petani tebu lokal. Selama program berlangsung, para petani di Nagari Talang Babungo akan mendapatkan pelatihan intensif tentang teknik budidaya tebu yang lebih efektif dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Materi pelatihan meliputi pemilihan bibit unggul, teknik pemeliharaan tanaman, hingga pembuatan biochar dari limbah tebu yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas.

Selain itu, program ini juga memberikan perhatian khusus pada pengolahan pasca panen untuk meningkatkan nilai tambah produk tebu, seperti produksi gula merah, minuman olahan modern, dan berbagai produk turunan lainnya dengan potensi pasar yang luas.

Yulkifli berharap dengan adanya program peningkatan produk unggulan daerah ini, para petani tebu di Nagari Talang Babungo dapat mengasah keterampilannya, meningkatkan hasil panen dan memaksimalkan potensi tebu sebagai produk unggulan daerah.

Selain peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat, program ini juga bertujuan untuk mendorong terbentuknya industri berbasis tebu yang berkelanjutan di Nagari Talang Babungo, sehingga mampu memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah secara keseluruhan.

“Departemen Agroindustri FMIPA UNP optimis bahwa melalui kolaborasi antara ilmu pengetahuan dan praktik lapangan, program peningkatan produk unggulan daerah ini akan membawa dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat Nagari Talang Babungo. Semangat kerja sama ini akan terus dijaga, dengan harapan Nagari Talang Babungo dapat menjadi contoh sukses dalam pengembangan produk lokal melalui pendekatan ilmiah dan pemberdayaan masyarakat.,” tutupya. (*)

Exit mobile version