Diceritakan Syahriful lagi, anaknya Arifa selama ini tidak pernah dimarahi. Jangankan dipukul dikasari pun tidak pernah.
“Malam itu juga saya katakan pada Arifa, agar ia mengurangi main handphone bahwa saya akan kembali ke Jakarta setelah dapat kiriman Agustus nanti, nanti Ayah dari Jakarta selalu nelpon Nabila ke kampung, itu siasat saya saja agar mau menuruti nasehat kami,” katanya.
Nurlailis, ibu Arifa juga menyebutkan, Arifa Nabila anaknya penurut dan tidak neko-neko. “Di sekolah dia berprestasi, hingga lulus masuk di SMP unggul, semasa SD sejak kelas 1 hingga kelas 6 selalu juara 1, untuk ke sekolah di SMP saat ini ia selalu diantar ayahnya,” kata Nurlailis.
Syahriful Anwar juga mengisahkan bahwa malam saat Arifa dinasehati, konon anaknya seperti dirasuki arwah, karena ia mendengar suara dari Arifah anaknya itu seperti suara kakeknya yang telah meninggal dunia sejak 6 tahun lalu.
“Saya mendengar suara dari mulut anak saya malam itu persis seperti suara kakeknya (mertua saya), kami pun curiga jangan-jangan Arifa dimasuki makluk gaib,” katanya.
Ia juga menyampaikan terimakasihnya kepada warga sekitar, pemerintah nagari dan kabupaten melalui BPBD dan tim SAR serta TNI dan Polri yang telah sibuk membantu untuk menemukan anaknya Arifa, meski hingga saat ini belum berhasil ditemukan.