“Saya belum tahu apakah anak saya akan mondok kembali di Ponpes ICBS, karena psikisnya sampai saat ini masih terganggu. Mungkin di sekolah tersebut banyak yang jahat dan bahkan uang stok untuk beli pakaian karena anak saya akan ke Singapura juga dicuri oleh temannya,” katanya.
Zulfahmi mengakui, meski SOP di Ponpes ICBS bagus, namun dia juga berharap pengawasan terhadap santri harus lebih ketat lagi, sehingga ke depan tidak terjadi lagi kasus-kasus bully yang dialami santri.
Sementara itu pihak Ponpes ICBS, Ustad Iwan selaku Humas ICBS ketika dihubungi wartawan terkait kasus kekerasan yang terjadi antara sesama santri di Ponpes tersebut belum banyak memberikan penjelasan.
“Nanti saya hubungi kawan-kawan media untuk memberikan penjelasan, karena saya harus ke Polres Lima Puluh Kota untuk melakukan mediasi antara orangtua korban sebagai pelapor dan pelaku,” ujarnya. (*)