AGAM, HARIANHALUAN.ID- Dalam satu pekan terakhir masyarakat di Nagari Lubuk Basung, Kabupaten Agam diresahkan dengan teror maling tak berbusana. Sebagian masyarakat juga meyakini teror maling tak berbusana tersebut merupakan aksi kolor ijo.
Merespon simpang siur informasi di tengah-tengah masyarakat, Kepolisian Resor (Polres) Agam melalui Kasat Binmas AKP Azwiryani, angkat bicara. Azwiryani mengamini isu teror maling tak berbusana tengah hangat di masyarakat dalam satu pekan terakhir, khususnya di Lubuk Basung.
“Memang betul beberapa hari belakangan ini beredar berita-berita atau isu-isu negatif tentang suara-suara di masyarakat terkait maling tak berbusana atau juga ada yang menyebut kolor ijo,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (1/3/2024).
Sementara lanjutnya, kepastian hukum atas kejadian tersebut masih belum ada. Pasalnya, hingga saat ini pihak kepolisian belum menerima laporan dari masyarakat, baik yang mengalami kehilangan harta benda, pelecehan atau tindak kriminal lainnya.
Namun begitu, pihak kepolisian tetap merespon isu tersebut dengan melakukan langkah-langkah kantibmas dan upaya preventi. Dikatakan, pihaknya telah menyambangi beberapa tokoh masyarakat dan berkoordinasi dengan pemuda untuk menghidupkan kembali pos kamling di tingkat nagari maupun jorong, RK dan RT.
Salah satu contoh koordinasi yang telah dilakukan sebutnya, berkoordinasi dengan pihak RK 07 Talago Permai untuk menggiatkan ronda malam dan patroli di wilayah-wilayah yang dikatakan rawan dengan keberadaan “kolor ijo”.
“Tujuannya adalah untuk menepis isu-isu tersebut dan melibatkan masyarakat serta pemuda dalam pengamanan lingkungan,” tuturnya.